Apa ini? Dunia masih gelap gulita. Apa memang sekarang masih malam hari. Tunggu dulu. Aku tak bisa membuka mataku. Tolong! Apakah ada orang di sebelahku.
Ini kan suara Santi! Mengapa ia menangis? Aku masih ada Santi! Sudahlah, lupakan ini.
Aku hanya perlu menunggu sampai bisa membuka mata. Ayolah mata... Bukalah! Kumohon.
Entah sudah berapa hari Aku seperti ini. Yang ku ingat terakhir kali hanya wajah Santi yang bingung harus melakukan apa.
Samar-samar terdengar seseorang berbicara dengan perlahan. Suara siapa ini? Aku berusaha fokus mendengarkan suara itu.
"Maaf Re, terima kasih sudah menolongku" suaranya lirih menenangkan. Sesekali terdengar tangisannya. Aku bisa mendengar keadaan di sekitar meski tidak jelas.
"Sama-sama Santi," kubalas dalam hati.
Ini adalah suara Santi. Sungguh, jika Aku bisa menjawab pasti akan kutenangkan dirinya. Rupanya ia sangat merasa bersalah padaku.
Aku tak bisa membayangkannya, apakah Santi akan menggangguku lagi atau tidak.
Yang jelas pasti ini semua akan berubah. Ia pasti akan menjadi lebih baik. Terutama padaku.
Yah, Aku tunggu perubahan itu. Meski baru sesingkat ini bertemu denganmu, rasanya senang sekali.
Aku selalu ada disini
KAMU SEDANG MEMBACA
Faded
RomancePerasaanku pupus diterpa dinginnya cinta serta panasnya cemburu. Katakanlah, sebelum perasaan ini layu karena lamanya menunggu... Berikanlah tanganmu, sebelum kugenggam selain dirimu... Jadilah pilihan utamaku...