Pagi. Waktunya Aku berangkat ke sekolah. Baru kali ini aku tinggal di Kota Malang. Udaranya dingin sekali. Ini aja Aku memaksakan diri menyirami air dingin ke badan. Biar terbiasa kata ibu.😑😑😑
"Pak, Bu, Aku berangkat dulu ya," kucium tangan bapak.
"Iya le. Hati-hati ya," pesan bapak.
"Iya Pak."
"Apa perlu diantar bapakmu?" tanya ibu.
"Gak usah bu. Aku mau sekalian lihat-lihat pemandangan di sini," jawabku tersenyum.
"Ya udah. Hati-hati."
"Iya. Assalamualaikum aku berangkat."
"Waalaikum salam," jawab bapak ibu.
Untuk pertama kalinya aku berjalan di daerah yang tidak kuketahui. Aku ingat-ingat pesan ibu. Lurus, belok kanan lalu kiri lurus lalu... Ah.. Aku lupa. Kuingat-ingat kembali. Lurus, belok kanan lalu kanan kiri lalu... Waaah... Aku tidak mengingatnya. Hp juga ketinggalan di rumah. Kembali hanya membuat telat. Ini kan pertama kali ke sekolah.
Tiba-tiba kulihat seorang wanita berkerudung bersama temannya jauh di depan sana. Kuperhatikan seragamnya sama denganku. Mungkin sama denganku sekolahnya.
Aku tak berani mendatangi. Tempatku dulu tidak ada wanitanya. Grogi kalau dekat-dekat. Takutnya juga dikira naksir lagi kalau langsung dekat. Pokoknya aku ikuti terus pasti sampai sekolah.
Akhirnya sampai sekolah. SMA Widya Karya Malang. Tapi semua sudah baris malakukan upacara. Aku menemui salah satu satpam.
"Pak kantor sekolah di sebelah Mana ya?"
"O.. Kamu dari sini lurus, di ruang tengah ya," jawab salah satu satpam.
"Terima kasih ya pak."
"Iya sama-sama mas. Anak baru ya?"
"Iya pak."
Entah apa yang harus aku lakukan. Ikut upacara atau pergi ke ruang tengah. Aku berjalan menuju ruang tengah. Ku melihat semua orang yang berbaris. Seketika, seperti ada yang kukenal. Oh iya, itu kan cewek yang tadi kulihat di jalan. "Dia kelas berapa ya?" Gumamku dalam hati.
Kriiing... Bel sekolah. Aku juga sudah selesai mengurus persoalan di kantor. "Kamu di kelas 9 E ya. Barusan Saya sudah bilang ke Pak Seno," ujar Bu Fatma.
"Iya bu. Terima kasih bantuannya."
"Iya sama-sama."
Aku pergi. Setelah di depan kelas Pak Seno sudah menanti.
"Setelah ini kamu Saya panggil."
"Iya pak." Pak Seno masuk. Lalu berbasa-basi.
"Ya sudah. Di hari pertama ini kita kedatangan murid baru."
"Hore... Cantik gk pak" tanya Farel.
"Ini laki-laki kok. Cantik darimana?" pak Seno tertawa. Kacamatanya naik turun mengikuti hidungnya.
"Huuuu..." Yang lain menimpali.
"Ayo kamu silahkan masuk," Pak Seno memanggilku. Aku masuk.
Ketika memandang ke depan. Ternyata ku lihat dia lagi. Yang kutemui di jalan dan saat upacara.
To be continue
Mohon doanya dan comment untuk membantu penulis menjadi lebih baik lagi ya...
Terima kasih bantuannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Faded
RomancePerasaanku pupus diterpa dinginnya cinta serta panasnya cemburu. Katakanlah, sebelum perasaan ini layu karena lamanya menunggu... Berikanlah tanganmu, sebelum kugenggam selain dirimu... Jadilah pilihan utamaku...