6

3K 411 24
                                    

Alohaa~ Panda nongol maning 😁
Sebelum baca storinya, Panda mau ngasih tau dulu nih. Ada yang baca Jin&Joon sama Fate? Nah itu epep 2 lagi kena 'musibah'. Di wp ga kesimpen, file wordnya raib ga tau kemana. Udah ubek" semua folder ga nemu juga. Padahal beberapa ude mau siap publish, tinggal edit dikit doang. Huhuhuuu! 😭

Sooo, buat gantinya Panda sengaja dobel apdet buat stori ini ya~ Atau bisa diitung triple apdet ama chap yg kemaren? Hehehe 😅

Enjoy~~~

.

.

.

Hoseok menatap layar televisi tanpa minat. Di atas meja kaca di depannya, buku paket dan buku tulisnya saling bertumpuk. Pikirannya tak fokus. Dia yang biasanya bisa menyelesaikan pe er dalam waktu singkat, sekarang bahkan memakan waktu hingga nyaris pukul sepuluh malam.

"Agassi tumben belum selesai mengerjakan pe er?"

Seorang kepala pelayan menghampiri Hoseok dengan segelas susu hangat dan beberapa keping kue kering. Hoseok menatap butler itu sambil tersenyum kecil. "Hoseok sedang banyak pikiran, Leeteuk ahjussi..."

"Tentang cinta?"

Hoseok cemberut menatap butler yang ia panggil Leeteuk itu. Sedangkan sang pelayan hanya tertawa geli melihat ekspresi sang nona. Dia memang suka menggoda Hoseok. Leeteuk lalu meletakkan nampan berisi cemilan dan susu itu di atas meja. "Mungkin segelas susu dan beberapa keping kue kering bisa sedikit menaikkan mood anda, agassi..."

Hoseok tersenyum. "Terima kasih, ahjussi."

"Perlu saya temani?" tawar Leeteuk yang disambut gelengan kepala oleh Hoseok. "Ini sudah malam. Ahjussi istirahat saja. Hoseok masih mau di sini..."

"Ya sudah kalau begitu. Agassi jangan tidur terlalu larut, ya?" Leeteuk menepuk bahu Hoseok pelan.

"Siap~"

Sepeninggal Leeteuk, Hoseok kembali melamun. Suasana rumahnya sudah sepi karena para pelayannya sudah pulang. Hanya Leeteuk sebagai kepala pelayan dan dua orang ahjumma yang tinggal di rumah keluarga Jung. Dan di tengah kesendirian itu, Hoseok kembali terngiang oleh ucapan Namjoon di taman tadi.

"Aku tidak suka melihatmu dekat dengan Jackson seperti itu..."

"Apa maksudnya? Lagipula, memangnya dia itu siapa seenaknya melarangku dekat dengan orang lain? Apa karena dia tidak mau sahabatnya kurebut? Aku kan tidak bermaksud merebut Jackson. Kami hanya ingin mulai berteman baik. Apa itu salah?" Hoseok bermonolog panjang lebar dengan raut wajahnya yang kesal. Ia lantas melanjutkan mengerjakan tugasnya dengan rasa gondok di hatinya. Dia ingin tugasnya cepat selesai lalu tidur. Tubuh dan pikirannya sudah terlalu lelah.

.

.

.

.

.

.

.

Sementara itu di rumah keluarga Kim, Jackson menatap Namjoon yang sedang merokok di beranda kamarnya. Ia meminta menginap di sana karena sendirian di rumah. Saat orangtuanya bepergian, Jackson memang biasa menginap di tempat Namjoon.

"Kau cemburu melihatku akrab dengan Hoseok? Hehehe~"

Namjoon melirik Jackson tajam. "Jangan konyol..."

"Kau suka pada Hoseok, kan? Aduh!!" Jackson terjatuh dengan posisi terlentang dari pinggir kasur Namjoon saat pemuda Kim itu mendadak melempar sebuah bantal besar ke arahnya. Dia tertawa keras. "Berhenti denial, Namjoon..."

[NamSeok] ✔️- Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang