8

2.6K 392 48
                                    

Hari minggu pagi Hoseok terbangun oleh dering ponselnya. Ia menerima panggilan masuk ke ponselnya tanpa melihat siapa yang meneleponnya. "Halo?" sapanya dengan suara serak khas baru bangun tidur.

"Wake up, himawari-chan~! Hari minggu tetap tidak boleh malas!"

Hoseok terkejut mendengar suara nyaring dari seberang teleponnya. Ia menatap layar ponsel dan membaca nama Seokjin di sana. "Seokjin eonni?"

"That's right, honey! Sudah terkumpul semua nyawanya?"

Mau tak mau Hoseok tertawa. Meski baru kenal sehari, mereka semakin akrab layaknya kakak adik sungguhan. "Eonni sudah bangun dari jam berapa?" tanya Hoseok seraya melirik jam dindingnya. Pukul tujuh pagi.

"Huhuu~ Aku malah belum sempat tidur..."

"Hee?" Hoseok melongo. "Kenapa?"

"Aku sedang ada jadwal syuting drama. Jadi belum bisa istirahat."

"Wah.. Kehidupan selebriti sangat berat ya, eonni?"

"Begitulah. Ah, sudah dulu ya. Aku harus lanjut syuting. Anggap saja tadi itu alarm untukmu. Bye bye himawari-chan~"

Sambungan diputus dengan terburu. Hoseok tersenyum geli mendengar sebutan 'himawari' dari Seokjin. Katanya Hoseok itu seperti bunga matahari makanya Seokjin menjulukinya begitu.

Ponselnya berdenting sekali, menandakan chat masuk. Hoseok membaca ID-nya.

RM.

"Siapa ya?" Hoseok lantas membuka isi pesan chat itu. Dan moodnya seketika jatuh.

'Ini aku.
Namjoon.'

"Dia tahu ID Line-ku dari mana?!" tanya Hoseok horror. Tak ada yang tahu ID Line miliknya kecuali orang tuanya, Hyungwon, Sehun, dan Yoonji.

"Apa Yoonji eonni yang memberikannya? Tapi dia bilang tidak akan memberitahu ID-ku pada Namjoon dan Taehyung..."

TING!

Pesan baru masuk lagi.

'Jangan cuma di 'Read'.
By the way, aku di depan rumahmu sekarang.'

"APA?!!" Hoseok turun dari kasurnya dan berlari panik keluar masih dengan mengenakan piyamanya. Saat membuka pintu depan, dia nyaris bertabrakan dengan seorang sekuritinya yang baru lewat.

"Ah, baru saja saya mau menghubungi agassi. Ada yang ingin bertemu anda di luar."

Tanpa menjawab apapun, Hoseok kembali berlari ke arah gerbang. Benar saja, Namjoon tampak berdiri santai di samping mobilnya. Penampilannya sudah segar, berbeda dengan Hoseok yang masih tampak kucel dan berantakan. Gadis itu bahkan lupa memakai kacamatanya.

"A-ada apa kemari?"

Namjoon mengedikkan bahu. "Iseng saja."

Seandainya Hoseok berani, mungkin salah satu pot tanaman milik ibunya sudah melayang ke kepala Namjoon. 'Iseng dia bilang?!'

"La-lalu...dari mana kau dapat ID Line-ku?"

"Aku menyuruh Jackson untuk meminta ID-mu ke Hyungwon..."

Hoseok diam. Entah cuma perasaannya saja, atau memang Namjoon seolah sedang mengejarnya. Tapi untuk apa?

"Piyama..."

"Hah?"

"Kancing piyamamu terbuka..."

Hoseok menunduk dan baru menyadari dua kancing teratas piyamanya terbuka. Ia menarik kerah piyamanya panik, mengancingkan kembali kedua kancing piyamanya dengan cepat. Namjoon yang melihatnya hanya tersenyum miring.

[NamSeok] ✔️- Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang