29 🔞 (END)

6K 404 64
                                    

Halo aloha~
Seperti yang Panda bilang kemaren, ini adalah LAST CHAPTER. Terakhir. The End. Kkeut. Wis ora ono chapter maning. 😁

Chap akhirnya ini udah sekalian sama epilog jadinya kayaknya bakal panjang banget. Ada lah ini 4000an words... 😅

Moga pada ga mabok bacanya, ya? Ehe~

Plus, di sini ada adegan 🔞🔞🔞 yang 'ahem' oh yes oh no... /uhuk/

So please be a wise reader. Kalo ndak suka adegan ena-ena harap langsung close book ini daripada terlanjur baca terus nge-dm Panda sambil misuh-misuh.
Pun juga yang masih di bawah umur. Kalo masih nekat baca, yo Panda nggak nanggung resikonya. Dosa tanggung masing-masing ye 😅

Please enjoy~💜

.

.

.

Hoseok menangis hingga tertidur akibat kelelahan. Gadis itu sudah kurang tidur dari semenjak ujian tengah semester sampai masa liburan sekarang ini karena stress. Ditambah perjalanan jauh dan juga emosi yang semakin menguras tenaganya. Ia tidur dalam posisi duduk di sofa dengan Namjoon yang memeluknya erat. Kepalanya berbantalkan bahu dan dada Namjoon. Itu saja ternyata cukup untuk membuatnya terlelap dengan nyaman.

"Thanks, Kris..."

Namjoon tersenyum menatap temannya itu. Tadi Kris ganti menceritakan semua pada Namjoon dari awal dia mencuri nomor ponsel Hoseok sampai akhirnya gadis itu tiba di Shirakawa bersamanya.

"Kau berhutang banyak padaku, Namjoon."

"Ya. Katakan saja kau ingin apa nanti..."

"Tidak perlu yang mahal-mahal. Masing-masing satu koleksi terbaru dari Gucci untukku dan Zitao saja sudah cukup..."

Namjoon mengambil salah satu bantal sofa dan melemparkannya pada Kris yang tertawa lebar. "Itu sama saja pemerasan, sialan!"

Zitao yang sedang bermain psp di ruang sebelah melongokkan kepala mendengar kata 'Gucci'. Itu memang brand favoritnya sejak lama.

"Gucci? I love Gucci!" pekiknya senang. Namjoon dan Kris tersenyum geli melihat tingkah gadis itu.

"Ah, omong-omong aku penasaran. Kenapa kau dan adikmu berbeda marga?"

"Orang tuaku cerai saat aku berusia tiga tahun lalu ibuku menikah lagi dengan pria bermarga Huang, dan akhirnya lahirlah Zitao."

Namjoon mengangguk-anggukkan kepalanya paham. Ia melirik Hoseok yang sedikit bergerak dalam tidurnya, bermaksud mencari posisi yang lebih nyaman lagi.

"Lebih baik kau pindahkan Hoseok ke kamar. Kasihan dia..." Kris membungkuk untuk mengambil tas sekolah milik Hoseok lalu berjalan lebih dulu ke kamar yang Namjoon tempati. Namjoon sendiri menyusul di belakangnya sambil menggendong Hoseok.

"Setelah Hoseok bangun nanti, bicarakan semuanya dengan jelas. Dia sudah susah payah menyusulmu ke sini, Namjoon..."

"Ya, Kris. Sekali lagi terima kasih sudah membantuku. Kalau kau tak memberitahu Hoseok tentang keberadaanku dan membuatnya mengakui perasaannya, mungkin aku akan benar-benar pergi dari Korea selamanya dan menetap di Jepang..."

"Cih. Sok sekali bilang ingin pergi selamanya. Baru nyaris dua minggu tinggal di sini saja tingkahmu sudah seperti mayat hidup, apalagi kalau kau pergi selamanya? Bisa jadi mayat betulan kau nanti."

"Brengsek."

"I just tell you the truth, bro~"

.

[NamSeok] ✔️- Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang