We

5.1K 337 23
                                    

⚠️ my first BTS story
⚠️ Typo(s) bertebaran mirip ranjau
⚠️ Bahasa baku dan non baku nyampur
⚠️ Don't light up your hope too high, because J-Hope ia scared of the High.

Aku tau aku telat 😭😭😭
👇





Hoseok tidak bisa tidur, ia tidak bisa berhenti memikirkan adiknya
Taehyung. Pikirannya terus mengelana ke rumah sakit, tempat dimana anak itu dirawat.

Apakah keadaanya sudah membaik? Apakah Taehyung kesepian disana? Di sana sudah ada orang tua Taehyung jadi anak itu tidak mungkin kesepian. Apakah Taehyung tidur nyenyak? Anak itu tidur dengan terlalu nyenyak malahan, meninggalkan saudara-saudara nya yang lain bergadang memikirkannya.

Hoseok merubah posisi tidurnya yang awalnya terlentang menjadi miring, menghadap ke arah tempat tidur teman sekamarnya yang kosong. Jimin bersama Jungkook, mungkin mereka sedang saling merangkul menenangkan satu sama lain.

Menatap dinding kamarnya yang dipenuhi photo photo mereka sejak saat mereka tinggal bersama. Jimin yang mengambil dan menempelkannya di dinding. Matanya jatuh pada sebuah photo yang ditempelkan Jimin di ujung kanan, menampakan dirinya Jimin dan juga Taehyung sebelum mereka debut.

Saat itu pipi Jimin masih tembem dan menggemaskan, Taehyung terlihat lebih kurus dari yang sekarang ini, dan wajah dirinya yang tidak begitu banyak perubahan. Hoseok ingat saat photo itu diambil Taehyung masih menjadi The hidden member. Jadi mereka tidak bisa bebas berphoto dengan Taehyung. Tapi saat itu setelah hari kelulusan Namjoon. Taehyung dengan polosnya mengatakan ke iriannya pada Jimin dan Hoseok yang bisa berphoto bersama apa lagi Jimin saat itu mengenakan seragamnya.

Menyebalkan. Katanya saat itu. Hoseok ingat ekspresi lucu yang dibuat oleh Taehyung saat itu. Sampai Ia dan Jimin akhirnya mengajak nya untuk berphoto bersama, mencetaknya, dan memajangnya -memamerkan- di ruang santai, tapi sekarang photo itu sudah jadi koleksi di kamarnya.

Hoseok bangkit dari posisi berbaring nya. Ia tidak bisa tidur. Perlahan kakinya melangkah membawanya ke ruang santai. Tanpa disangka disana sudah ada Namjoon dan Jin Hyung.

"Kalian tidak bisa tidur juga?" Tanya Hoseok keduanya mengangguk pelan. "Yoongi Hyung belum pulang?"

"Tadi Sejin Hyung menelepon, katanya dia akan menjemput Yoongi di club. Anak itu mabuk berat" kata Jin

"Yoongi Hyung mabuk?" Tanya Hoseok tidak percaya. Yoongi adalah deretan pertama orang yang memiliki ketahanan terhadap minuman keras diantara anggota Bangtan, dan Hoseok lah yang terakhir. Berapa botol yang diminum Yoongi Hyung? Itulah yang Hoseok pertanyakan.

"Bagaimana dengan Jimin dan Jungkook?" Tanya Jin Hyung.

"Setelah makan sedikit tadi, mereka berdua langsung ke kamar, aku belum sempat melihat keadaan mereka lagi" kata Hoseok.

"Aku harap mereka dapat tidur malam ini" kata Jin. Hoseok mengangguk setuju, bagaimanapun adik-adiknya itu perlu tidur walau hanya sebentar.

Namjoon bangkit dari duduknya saat mendengar suara bell, Hoseok yakin itu adalah menejer mereka yang datang dengan Yoongi yang katanya sedang mabuk. Sejujurnya Hoseok ragu Yoongi Hyung nya itu bisa mabuk, jadi untuk menjawab keraguannya Hoseok melangkah menyusul Namjoon.

Di depan pintu berdiri Sejin Hyung sambil menggendong tubuh Yoongi. Dari jarak yang kurang dari dua meter itu Hoseok dapat mencium bau alkohol menyeruak dari tubuh Yoongi.

"Hyung, bagaimana kau tau Yoongi Hyung mabuk di bar?" Tanya Namjoon membantu Sejin menurunkan Yoongi dari punggung sang menejer.

"Ada yang melihat Yoongi di dalam bar, kebetulan itu adalah adik sepupuku" kata Sejin.

[1] Tell UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang