Prolog

437 42 5
                                    

Kau adalah suatu kemustahilan yang kuharap menjadi suatu kemungkinan.

Kau adalah suatu ketidakpastian yang kuharap menjadi suatu kepastian.

Aku milikmu, tapi kau bukan milikku.

Hatiku untukmu, tapi hatimu bukan untukku.

Aku hanyalah koma, bukan titik kalimatmu.

Aku hanyalah pembuka, bukan penutup ceritamu.

Karena memang takdirku hanya sekedar menunggu.

Walau aku tahu, penantian itu hanya berujung semu.

~Dhea Hanindya Anastasya

DheAnggaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang