[ 6 ] Problem

155 19 1
                                    

PLAY MULMED - PHOTOGRAPH (ED SHEERAN)

HAPPY READING💕

***

"Berpisah itu mudah. Move on yang susah."

***

Kata orang, hati itu seperti kaca, kalau sudah pecah, tidak bisa kembali seperti semula lagi. Kalaupun bisa, maka memperbaikinya akan memakan waktu yang cukup lama dan hasilnya pun tidak akan se-bagus dan se-baik yang sebelumnya. Dan sekarang, apakah hati Dhea telah pecah? Tidak, atau mungkin belum. Untuk saat ini hatinya masih tetap utuh untuk Angga seorang. Tetapi sebuah perasaan kurang nyaman terus menghinggapinya sejak kemarin. Cemburu? Mungkin iya. Dhea tidak dapat menyangkalnya. Tapi apakah wajar jika Dhea cemburu pada Nayla yang notabenenya sahabat Angga? Perasaan kurang nyaman itu, Dhea ingin itu pergi.

Dhea menghela napas panjang. Ia duduk di hadapan sebuah piano putih di ruang musik. Jari jemarinya lincah menekan tuts-tutsnya hingga menghasilkan nada sebuah lagu mellow yang mungkin sedang menggambarkan perasaannya saat ini. Mungkin.

Pagi ini cuaca di luar cukup mendung, dan beruntungnya kali ini kelas Dhea sedang jamkos. Jadi siswa siswi kelasnya bebas melakukan apapun asalkan tidak membuat keributan dan mengganggu kelas lainnya. Dhea yang bosan berada di kelas, lebih memilih pergi ke ruang musik. Vania mungkin pergi ke kantin atau lapangan basket. Anya? Mungkin ia sedang berkutat memerhatikan guru sejarah yang membosankan di kelasnya.

Suatu kesenangan tersendiri bagi Dhea jika berada di ruang musik. Karena disinilah ia bisa meluapkan perasaannya, kesal, senang, ataupun sedih. Dhea yang mulai bosan dengan piano beralih bermain gitar. Awalnya ia memang asal membunyikan. Namun lama kelamaan ia memainkan sebuah lagu dan terlarut ke dalamnya.

Loving can hurt, loving can hurt sometimes..
But it's the only thing that I know..
When it gets hard, you know it can get hard sometimes..
It is the only thing makes us feel alive..

We keep this love in a photograph..
We made these memories for ourselves..
Where our eyes are never closing..
Hearts are never broken..
And time's forever frozen still..

So you can keep me..
Inside the pocket of your ripped jeans..
Holding me closer 'til our eyes meet..
You won't ever be alone, wait for me to come home..

Tanpa Dhea sadari seseorang masuk ke ruang musik dan melihat permainan gitar Dhea sekaligus mendengar suara merdu Dhea. Setelah Dhea selesai bernyanyi, cowok itu masuk ke dalam ruang musik.

Prok!!

Prok!!

Prok!!

Dhea mendongak mendengar suara tepuk tangan seseorang yang berjalan masuk ke ruang musik.

"Lo Dhea kan?" tanya cowok itu.

"Iya, gue Dhea." jawab Dhea tersenyum. Ia merasa pernah melihat cowok itu beberapa kali, namun ia tidak mengetahui namanya.

"Kenalin, gue Farel anak kelas XI-IPA 3, sekelas sama pacar lo Angga," Farel menyodorkan tangannya dan dibalas oleh Dhea. "Lo mau masuk ekskul musik gak? Suara lo bagus, kita juga lagi nyari vocalist."

DheAnggaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang