No Mulmed
***
"Orang yang selalu ingin menjatuhkanmu, sebenarnya merekalah yang berada jauh dibawahmu."
***
Happy Reading💕
'Dhea pelakor hubungan Angga dan Nayla'
Semua obrolan group hanya berisi tentang Dhea. Ia kira setelah berbaikan dengan orangtuanya hidupnya akan kembali tenang seperti sebelumnya, ternyata semua itu hanyalah mimpi yang tak bisa diraih. Entah siapa orang yang bisa menyebarkan itu semua, Dhea pun tak tahu.
Dhea mematikan kembali handphonenya. Bagi mereka mungkin bergunjing adalah hal yang menyenangkan. Tapi tak berpikirkah mereka bagaimana rasanya menjadi bahan gunjingan?
Dasar hooman +62 yang hobby julid_-
Dhea pun tak mengerti, siapa yang menyebarluaskan berita-berita tentangnya. Seperti hari ini, apa salah ia berangkat dan dekat dengan Angga atau Nayla?
Lalu, kenapa foto Angga pada saat memeluknya di rumah sakit bisa ada di group kelasnya. Sebenarnya siapa orang yang sengaja ingin menjatuhkannya?
Kini semua siswa akan mengira bahwa Dhea ingin merebut Angga dari Nayla, padahal tidak sama sekali. Ada niat pun tidak. Lagian, bagaimana bisa ia merebut sesuatu yang sudah bukan haknya?
Dhea kembali ke kelasnya dan duduk di sebelah Vania.
"Annyeonghaseyo haseyo seyo!!!!" pekik Anya tepat di telinga Vania.
"Berisik bego!" Vania menoyor kepala Anya.
"Eh, eneng Dhea, udah masuk? Udah sehat? Bang Azka sehat? Ntar kalo pulang sampe rumah jangan lupa tanyain ke Bang Azka, inget Anya yang unyu-unyu ini gak? Oke-oke??" ucap Anya heboh, seperti biasanya.
"Iya iya, ntar gue tanyain." jawab Dhea kalem.
"Duh Anya, lo tuh bisa nggak sih sehariiii aja lo sumpel mulut lo biar diem nggak ngoceh terus?" tanya Vania geram.
"Nggak bisa! Wlee.." Anya malah mengejek Vania.
"Heh sini lo! Sini!" Vania menggulung lengan bajunya. Sedangkan Dhea ia tertawa melihat tingkah kedua teman konyolnya itu.
"Eh Dhe, baydewey baswey ya, omongan orang-orang tuh gausah didengerin, biarin aja. Namanya juga netijen, mulutnya emang pada minta disambelin semua tuh! Ga ngerti lagi gue kenapa hobby-nya orang Indonesia tuh nyinyirin orang. Kayak gak ada kerjaan lain aja. Kayak yang dia paling bener aja." ucap Anya panjang lebar.
"Lo ngomong udah kayak knalpot merepet deh Nya!" ucap Vania.
"Ih berisik aja lo, pantat kuali."
"Apa lo biLANG?!" Vania berkacak pinggang.
Oke, kalian bisa menyimpulkan sendiri apa yang terjadi selanjutnya.
***
"Hai Dhe,"
"Eh Kak, Hai,"
"Mau kemana?" tanya Rio yang ikut berjalan berdampingan dengan Dhea.
"Ke perpus ngambil buku biologi," jawab Dhea.
"Wah sama dong, bareng ya," Dhea mengangguk menerima ajakan Rio.
"Eh ada pelakor. Ups," ucap Dhila dengan sengaja menabrak bahu Dhea.
KAMU SEDANG MEMBACA
DheAnggara
Ficção AdolescenteAku hanyalah tameng pelindung dari masa lalumu. Aku bukan rasamu, apalagi cintamu. Aku bukan prioritasmu. Aku asing bagimu. Tapi kau terus membuatku memupuk sejuta harapan, Membangun sejuta perasaan. Walau ternyata sikapmu, perkataanmu, semuanya han...