Part 9

253 10 0
                                    

Aku dan Prilly saat ini sedang berada diruang tamu rumahku "TOK TOK TOK". "Itu siapa By?" tanya Sisi. "Aku juga gatau" jawabku seadanya. "Bi, tolong bukain pintunya ya.." kataku pada Bibi. "Iya den". Bibipun membuka pintu dan...

Dan ternyata yang datang adalah Beby. Ya, Beby Tsabina astaga aku sampai lupa jika dia ingin bertemu kami. "Eh elo By" kata Prilly yang kaget karna kami mengira yang datang adalah Kevin dan Mila. Terkadang mereka sangatlah nekat.

"Ayok makan yok gw laper ni" ajak beby padaku dan Prilly. "Sekalian mau nanya. Gibah." Ucap beby disertai tawa. Kami hanya membalasnya dengan senyuman.

SKIP

Prilly'POV

Saat ini aku, Ali dan Beby sedang berada di restoran terdekat. "Jadi coba ceritain?" Kata Beby memulai pembicaraan setrlah kami memesan makan. "Ya begitu lah. Emang belom kesebar di media?" Tanyaku pada Beby. "Udah si tapi gw kan mau crosscheck aja siapa tahu kan media melebih-lebihkan. Lu tahu sendiri kan?" Kata Beby. Aku membenarkan perkataannya memang selalu seperti itu. Kami para artis/seleb harus bisa menerima jika media selalu melebihkan berita dari pada faktanya karna itu bagian dari mata pencaharian mereka. Tapi mereka tak pernah berfikir jika itu bisa saja mencoreng nama baik artis/seleb tersebut. "Jadi tu sebenernya gw pacaran sama Kevin. Ya itupun gw gatau kenapa mau. And tentang Mila semenjak lu pergi buat sekolah gw temenan sama dia By, dia itu PJ Prillvers dulunya dan gatau dorongan dati mana gw mau temenan sama dia. Waktu itu, Kevin nurunin gw dijalanan sepi parah by, gw liat sebuah restoran yang akhirnya temuin gw sama Ali." Tepat setelah itu makanan kami datang. Kami menyantap makanan dengan sesekali bercanda dan tertawa bersama.

Di kota lain...

"Sayang pokoknya aku gamau ya sekarang aku udah jadi seleb juga kayak Prilly, aku gamau kalo sampe aku kalah tenar sama dia. Gimana caranya biar aku diatas dia?" Tanya wanita itu. Lelakinya hanya tersenyum sinis, dia selalu tau apa yang diinginkan kekasihnya.

"Kamu tenang aja aku udah punya ide untuk menjatuhkan keduanya. Bukan cuma Prilly tapi juga mantan sahabatku Ali." Ucap lelaki ini yang tak lain adalah Kevin. "Emang apa?" Mila bertanya. Kevin membisikan sesuatu dan membuat mereka tersenyum bahagia lebih ke sinis si hahaha. "Kalian bakal ancur di tangan kami" ucap mereka sambil membakar sebuah foto. Foto Ali dan Prilly.

Di rumah Ali...

"Kita harus berjaga-jaga" ucap Ali tiba-tiba. "Hah?" Prilly hanya menggarukan kepala melihat tingkah pacarnya ini. "Aku yakin mereka bakal melakukan sesuatu. Mereka bakal bikin kamu jatuh sayang." Ucap Ali mengguncangkan tubuh Prilly. "Kamu kenapa hey" tanya Prilly. "AKU GAMAU KAMU KENAPA-KENAPA UDAH ITU AJA" bentak Ali. Aku kaget bukan kepalang. Apa yang harus kulakukan? Tanpa pikir panjang aku langsung memeluk Ali, memberi dekapan terhangat untuk menenangkannya.

"Maafin aku, aku gak bermaksud" lirih Ali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maafin aku, aku gak bermaksud" lirih Ali. "Aku tahu, penyakit kamu lagi kambuh ya?" Tanyaku. "Hey sayang, lihat aku sini. Kamu harus bisa jaga emosi kamu ya. Jangan selalu ngebentak orang kayak gitu. Nanti kalo dia gatau apa-apa dia ngacir lagi kayak kucing nyolong." Ucapku menghiburnya dan menasehatinya tentu saja mengahapus air matanya dia menangis hihi. "Kamu selaly bisa nenangin aku ya. Gak kayak Jess, makasih ya sayang" ucap Ali dan kembali mempererat pelukan kami. Aku bahagia. Sungguh.

Perasaanku kini telah berlabuh pada anak produser ternama. Aliando Adijaya Syarief. Tak ada yang spesial darinya, namun asal kau tahu dia ada lelaki hebat yang sekarang sedang berjuang melawan penyakit aneh itu. Aku bangga menjadi pacarnya apalagi kalau istrinya haha semoga saja. Dia juga selalu bisa membuatku bahagia. Betul, cinta itu buta. Lebih betul lagi aku tergila-gila dengan hati Digoku ini.

Next or stop ni? Gimana tanggapannya? Vote yak. Maap baru di next

STRONGWhere stories live. Discover now