Part 4

399 20 0
                                    

Prilly'POV

"kalo jalan liat-liat dong mbak" sergah yang satunya. Sepertinya 2 suara ini aku mengenalinya. "MILA, KEVIN" kagetku.

Bagaimana bisa orang yang tidak pernah ku kenalkan itu berbarengan disini. "Lo berdua kenapa bisa disini?" Tanyaku sarkritis.

"Harusnya aku yang nanya ngapain kamu disini?" Tanya Kevin. "Lo bego atau gimana? Lo yang tinggalin gw dijalanan sendirian dan lo yang nanya kenapa gw disini" kataku penuh penekanan.

"Gak penting kamu tau aku ngapain disini. Mila juga cuman temen aku kok" kata Kevin. "Dan gw gak peduli si" seruku tanpa memandang wajahnya jujur aku sedang muak dengannya.

"KAMU NGAPAIN DISINI" teriak Kevin yang membuatku terlonjak kaget. "Gw nungguin Digo. Lu gak perlu tau Digo siapa" kataku menatapnya tajam walau sebenarnya aku muak melihat wajahnya.

"Kita break dulu deh kita instropeksi diri masing-masing" lanjutku lagi. "Lebih bagus kayak gitu." Ucapnya dan langsung pergi meninggalkan ku.

"Keluarga Aliando". Dokter keluar dari ruangan tempat Ali dirawat dan akupun langsung menuju dokter itu. Entah mengapa aku sangat khawatir dengan Ali.

"Saya dok" ucapku. "Prilly Latuconsina?" Kata dokter itu. Aku memang sangat terkenal. "Iya dok saya Prilly kenapa ya?" Tanyaku pada sang dokter.

"Boleh minta foto soalnya anak saya fans banget sama Mbak Prilly. Oh ya Mbak Prilly siapanya Ali ya?" Ini orang nanya panjang banget kayak rel kereta pikirku.

Tapi aku harus bilang apa? Akukan bukan siapa-siapanya Ali ketemu juga baru tadi gara-gara dia melindungiku dari fansku. "Saya pacarnya Ali dok" ucapku asal.

"Gimana keadaan Ali dok" lanjutku lagi. "Mari ikut ke ruangan saya Mbak" perasaanku saat ini sangat tidak enak. "Baik, Mbak sebelumnya saya mohon Mbak panik saat mendengar berita ini Mbak harus membantu Pak Ali agar bisa bertahan hidup. Salah satu efek samping dari penyakit ini adalah posesif. Pak Ali akan posesif kepada orang yang dia sayang terutama Mbak sebagai pacarnya" kata dokter tersebut panjang lebar.

Yang semakin membuatku bingung apa ada penyakit yang efek sampingnya orang itu menjadi posesif semua pertanyaan tersebut terngiang di otakku.

"Jadi sebenernya Ali sakit apa dok?" Tanyaku yang lagi-lagi khawatir. "Dia sakit geger otak"

WHAT? Geger otak? "Saya tau kenapa Mbak sama READERS SETIA bingung efek sampingnya posesif ya kaannn" tanyanya sambil menunjukku.

"iya lah dok. Dokter tau gak cuma saya yang bingung tapi READERS juga" disatu sisi aku sedih dan sangat takut kehilangan Ali tapi disisi lain aku bingung sangat bingung.

"Jadi salah satu syaraf di otak Ali itu terkena tapi tidak terlalu parah jadi Ali akan sangat posesif jika sudah parah Ali akan membantingkan dirinya ke lantai sampai pingsan" ucap sang dokter yang membuatku menutup mulut spontan.

"Dok apa saya boleh jenguk pasien?" Tanyaku pada Dokter. "Ya silahkan" ucap dokter mempersilahkanku masuk ke ruang rawat Ali.

Ku lihat Ali terbaring lemah di ranjang rumah sakit. "Pril" suara lemah namun seksi itu memanggilku. "Kenapa Li ada yang sakit ya?" Tanyaku perhatian.

"Lo udah tau penyakit gw sekarang. Gw yakin lo bakal jauhin gw prill. Makasih ya. Cewek gw aja gasuka sama sikap posesif gw. Apalagi lu yang notabene baru kenal sama gw" ucap Ali panjang lebar yang membuatku kaget seketika.

STRONGWhere stories live. Discover now