PROLOG

16.9K 688 13
                                    

"Bu, (namakamu) berangkat ya" pamitku kepada ibuku

Kulihat ibuku yang menghela nafas lelah. Sebenarnya ibuku sudah melarangku pergi merantau ke ibu Kota. Tapi aku bersikeras pergi merantau kesana. Aku percaya, disana aku akan menjadi lebih baik dari hidupku sekarang

"beneran kamu mau merantau ke ibu Kota?. Kamu baru lulus SMP loh nduk. Jakarta itu kota besar, ndak seperti desa kita" nasehat ibuku sekali lagi

"Bu, (Namakamu) mau merantau ke ibu Kota karena (Namakamu) mau hidup kita itu lebih baik" ucapku tetap pada pendirianku

Ibuku kembali menghela nafas lelah dan kemudian tersenyum. Aku yang melihat ibuku tersenyum pun ikut tersenyum juga

"Terserah kamu. Jaga diri kamu baik baik disana ya nduk. Ingat, jangan pernah membantah ucapan budhe Ani nanti" nasehat ibuku sambil mengelus rambutku

"Iya bu. (Namakamu) akan selalu ingat" ucapku tersenyum

Aku memeluk ibuku erat. Sebenarnya aku tidak rela meninggalkannya sendiri di desa. Namun, keinginanku menuntutku untuk pergi merantau kesana

Tin tin

Suara klakson mobil pickup berhasil melepaskan pelukan eratku pada ibuku. Kutolehkan kepalaku mencari keberadaan asal suara itu. Dibelakangku, sudah ada pakdhe ujang-suami budhe Ani didalam mobil pickup-nya

"Bu, (namakamu) berangkat ya. Assalamualaikum" pamitku dan mencium punggung tangan kanan ibuku

"Waalaikumsalam. Hati hati ya nduk."

Selama perjalanan, aku hanya menatap keluar jendela mobil. Melihat pohon pohon yang berjejer rapi dipinggir jalan menuju ke ibu Kota

Jakarta. Disana aku menaruhkan harapan yang besar. Kota yang aku impikan selama ini. Kota yang sangat ingin aku datangi

Perkenalkan, namaku (namakamu) kinara azizah. Lahir dari keluarga yang serba kekurangan. Aku baru lulus dari SMP satu bulan yang lalu. Aku tinggal disalah satu desa terpencil yang ada di pulau Jawa. Aku hanya tinggal berdua dengan ibuku, ayahku sudah meninggal saat aku masih kelas empat sekolah dasar. Hidup yang serba kekurangan, tak membuatku putus asa untuk menggapai cita citaku selama ini

Umurku memang baru menginjak 15 tahun. Tapi, aku memberanikan diri untuk merantau ke ibu Kota. Bekerja dan bersekolah adalah tujuanku pergi kesana. Berbekal beberapa lembar uang tabunganku selama ini dan tetanggaku yang suka rela membantuku mencarikan pekerjaan, aku membulatkan tekadku untuk pergi ke ibu Kota.

Budhe Ani adalah tetanggaku yang suka rela membantuku mencari pekerjaan. Katanya, aku akan bekerja bersama beliau disana, ditempat ia bekerja selama bertahun tahun disana. Menjadi pembantu rumah tangga tak masalah bagiku. Malah, aku sangat bersyukur karena ada orang yang mau menerimaku untuk bekerja sambil bersekolah

Sungguh orang yang sangat baik

* * *

Jakarta, 19:30 WIB

Aku sampai di Jakarta malam hari. Kedatanganku di Jakarta disambut dengan senyuman lebar budhe Ani yang sudah berdiri didepan gerbang rumah yang sangat besar. Aku membalas senyumannya dan kemudian memeluknya. Aku sudah menganggap budhe Ani sebagai ibu keduaku. Jadi tidak usah heran kenapa aku dekat dengannya

"Gimana kabar kamu nduk ?" tanyanya kemudian melepaskan pelukannya

"Alhamdulillah baik budhe" jawabku tersenyum

"Kamu pasti capek nduk. Yuk masuk kedalam rumah majikannya budhe. Besok pagi kamu akan budhe kenalkan sama majikannya budhe " jelas budhe Ani

"Kenapa ndak sekarang budhe ?"

"Sekarang dia lagi kerja diruangannya dan ndak bisa diganggu" aku hanya mengangguk anggukan kepala saat mendengar ucapan budhe Ani

Tbc

He Is My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang