Aku merasakan ada seseorang yang mencium pipiku berkali kali. Aku juga merasakan sesuatu yang melilit tubuhku semakin mengerat.
"Sayang, bangun" ucap pelan seseorang
Dengan berat hati aku membuka mataku secara perlahan. Yang aku lihat pertama kali saat terbangun adalah wajah seseorang yang sangat dekat wajahku. Aku menutup mataku kembali karena kaget. Aku merasakan ada seseorang yang meniup wajahku pelan
"Hey, kok ditutup lagi matanya ?" tanya seseorang pelan dengan suara serak khas seseorang baru bangun tidur
Aku tetap menutup mataku. Aku teringat tentang kejadian semalam. Ingin sekali aku menangis kembali.
"Sayang, buka mata kamu" suruh pak iqbaal. Tepat sekali. Orang yang membangunkanku adalah pak iqbaal. Orang yang semalam membuatku menangis
Aku membuka mataku pelan pelan. Yang kulihat saat membuka mata adalah wajah pak iqbaal. Seperti tadi
"Saya mau bangun" ucapku pelan sambil mencoba menyingkirkan wajah pak iqbaal yang menghalangiku untuk bangun
"Nanti aja. Aku masih mau sama kamu" jawab pak iqbaal sambil memelukku lebih erat. Bahkan, aku sampai sulit bernafas
"Sesek" ucapku tertahan
"Hehe. Maaf" pak iqbaal hanya menunjukkan cengiran khasnya dan mencium pipi kananku
"Suka banget cium sih" ucapku kesal. Sejenak aku bisa melupakan kejadian semalam
"Karena aku suka" jawabnya enteng
"Minggir pak. Saya mau lihat Achel. Astaga. Achel tadi malam gimana ?" tanyaku khawatir
"Kamu tenang aja. Aku tadi udah liat dia. Dia masih tidur"
"Sekarang jam berapa ?"
"Jam tujuh pagi"
"Bapak, ndak ngajar ?"
"Enggak" jawabnya kemudian menyembunyikan wajahnya dilekukan leherku
"Kenapa ?" tanyaku tertahan karena merasakan hawa panas yang menerpa leherku
"Hari tanggal merah, sayang"
"Ooh"
Hening. Hanya suara jam dinding yang terdengar. Hingga aku mendengar suara anak kecil yang berteriak memanggil kata 'mama'
"Pak, Achel udah bangun" tak ada sahutan
"Pak" panggilku sambil mengelus rambutnya. Tetap tidak ada sahutan
Pasti dia tidur lagi, pikirku. Aku mencoba melepaskan pelukannya pelan pelan. Kulihat kegiatanku tidak mengganggu si empu yang memiliki tangan. Terlepas. Aku segera keluar kamar pak iqbaal dan berjalan menuju kamar Achel
Aku membuka pintu kamar Achel cepat. Yang pertama kali kulihat adalah Achel yang mencoba turun dari ranjangnya. Aku berlari mendekat kearahnya
"Sayang" panggilku
"Ma..ma" ucapnya dengan raut wajah yang ingin menangis
"Eh eh. Jangan nangis dong. Masa anak cowok nangis sih" hiburku kemudian mengangkatnya ke gendonganku
"Sekarang Achel mandi ya ?"
"Ngin" ucapnya tak jelas
"Tapi 'kan Achel harus mandi" dan berakhirlah dengan aku yang memaksanya untuk mandi
* * *
Tok tok tok
Aku mendengar suara ketukan pintu dari arah ruang tamu. Kutolehkan kepalaku kearah pak iqbaal yang sedang memangku Achel
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My Boss
Fanfic"Kalau takdirnya memang seperti itu, kamu mau apa ?" Iqbaal X (namakamu) Start= Kamis,14/03/2019 Finish= Jumat, 05/04/2019