29 || Salah paham

4.5K 358 5
                                    

Akhir akhir ini aku sering pulang malam. Aku memiliki alasan kenapa aku selalu pulang larut. Sekarang. Lebih tepatnya satu bulan lalu. Aku mulai mengurus perusahaanku sendiri yang sudah kubangun sejak dulu. Ketika aku sedang di sekolah, biasanya aku menyuruh orang kepercayaanku untuk mengambil urusan kantor

Aku belum menceritakan kepada istriku jika aku memiliki sebuah perusahaan. Setaunya aku hanya seorang guru dan kepala sekolah. Aku ingin memberikan kejutan kepadanya. Namun apa daya, rencanaku gagal ketika Clara datang mengancamku

Aku pulang larut malam karena aku mengurus pekerjaan kantorku. Setelah pulang mengajar, aku langsung ke kantor untuk mengurus kantorku. Aku tak memberitahu istriku karena aku selalu lupa karena terlalu sibuk

Hari ini. Seperti biasa. Aku langsung ke kantor ketika pulang mengajar. Mengerjakan sesuatu yabg harus aku kerjakan

"Dik, hari ini gue ada rapat gak ?" tanyaku kepada orang kepercayaanku. Ralat. Sekretarisku sekaligus sahabatku

"Ada. Lo ada pertemuan dengan perusahaannya Clara" jawab Andika--atau kerap dipanggil Dika

"Clara ?" desisku

"Iya"

"Oke. Nanti lo ingetin gue lagi kalo gue lupa" aku berjalan kedalam ruanganku

Duduk dikursi kebesaranku. Aku mulai berkutat dengan perkerjaanku. Aku merasakan sesuatu yang harus aku lakukan. Tapi apa ?

* * *

"Selamat datang tuan iqbaal" ucap Clara tersenyum penuh arti

Aku hanya mengangguk. Aku menatapnya jijik. Bagaimana bisa dia memakai pakaian minim ketika sedang rapat ?

"Jadi, kali ini apa yang perlu dibahas ?" tanyaku to the point

"Santai aja dong baal. Kamu pesan makanan aja dulu"

"Gak perlu. Saya tidak memiliki banyak waktu" ucapku datar

"Aku gak mau bicarain tentang pekerjaan. Tap--"

"Kalau tidak ada yang perlu dibahas, saya pergi. Permisi" aku memotong ucapannya. Aku berdiri dan berjalan meninggalkannya

Tapi gerakanku terhenti ketika dia mengatakan sesuatu yang membuat amarahku naik

"Kalau kamu pergi. Istri tercintamu akan mendapatkan hal buruk"

"Maksud lo apa ?" tanyaku emosi

"Gak percaya. Nih liat"

Clara memperlihatkan video dilayar ponselnya. Aku melihat ada beberapa orang yang membawa senjata tajam yang mengelilingi rumahku

"Awas aja lo kalau ngelakuin sesuatu ke istri gue" bentakku

"Aku gak akan ngelakuin sesuatu kalau kamu nurut sama aku" ucap Clara penuh kemenangan. Aku hanya menatapnya datar

"Lo mau apa dari gue ?" ucapku datar

"Aku mau, kamu nurut sama semua perkataan aku"

"Iya. Lo mau apa ?" bentakku. Tak mempedulikan dengan tatapan orang orang didalam restoran

"Nanti kamu juga bakalan tau" jawab Clara tersenyum puas

He Is My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang