20 || Tidak bisa menolak ?

4.1K 381 9
                                    

"Baal, bunda mau jodohin kamu sama clara"

Aku tergagap. Tak tau harus mengatakan apa. Jika pak iqbaal dijodohkan, lalu bagaimana dengan aku?

"Bun, aku gak mau dijodohin. Aku bisa cari calon istri sendiri" bantah pak iqbaal

"Sayang, kamu gak boleh egois. Achel butuh sosok seorang ibu. Achel sudah satu tahun. Tak lama lagi dia pasti akan menanyakan keberadaan mamanya" ucap bunda pak iqbaal

"Bun, iqbaal gak mau. Iqbaal sudah punya calon istri" bantah pak iqbaal kembali

"Gak bisa, sayang. Kamu gak bisa menolak"

Sudah. Aku sudah tidak kuat untuk mendengar semuanya. Aku kembali kearah ruang keluarga. Kemudian duduk di salah satu sofa yang tersedia

Seperti tau jika aku sedang sedih. Achel menggerakan tangannya dipipiku. Air mataku dihapus oleh tangan kecil itu. Dia tak lagi merengek meminta bertemu dengan papanya

"Ma..ma" ucap cadel Achel

"Mama ndak papa, sayang" ucapku pelan sambil memeluk tubuh kecil Achel

Tak lama, ada seseorang yang berjalan mendekat kearahku. Alu melepaskan pelukanku pada tubuh kecil Achel. Kemudian melihat orang yang berjalan itu

Pak iqbaal datang dengan wajah datarnya. Dia sedang marah. Aku tau itu. Dia duduk disebelahku. Kemudian dia mengelus kepalaku dan tersenyum. Senyum yang dipaksakan

"Sayang, kita pulang ya. Minta restunya jangan sekarang" ucapnya pelan

Aku hanya tersenyum kecut dan mengangguk. Aku memang sudah berhenti memangis, tapi mataku masih terlihat merah

Pak iqbaal mengambil Achel dari pangkuanku. Kemudian mengenggam tanganku dan berdiri. Kami melewati ruang tamu begitu saja. Tak ada kata keluar dari mulutku maupun pak iqbaal

"Iqbaal, ayah belum selesai bicara" ucap ayah pak iqbaal tegas

Pak iqbaal tidak menjawab. Dia terus berjalan sambil menggenggam erat tanganku. Kami sudah berada didalam mobil. Tak ada percakapan antara aku dan pak iqbaal. Hanya ocehan tak jelas milik Achel yang terdengar

* * *

Pukul sepuluh malam. Aku belum bisa tidur. Aku terus memikirkan tentang perjodohan pak iqbaal dan perempuan yang bernama clara itu

Kuelus punggung Achel tanpa mengganggu si empu yang sedang tertidur. Tanganku terus naik turun di punggung kecil itu. Tiba tiba pintu kamar Achel terbuka. Menampilkan senyum manis seseorang. Dia mendekat kearahku. Aku merubah posisiku menjadi duduk

"Sayang, aku mau bicara" ucap pak iqbaal sambil menarik tanganku keluar dari kamar

Pak iqbaal membawaku ke kamarnya. Dia mendudukanku diatas pahanya. Tangannya memeluk erat pinggangku. Wajahnya ia telusupkan dilekukan leherku. Aku membalas pelukannya dengan memeluk lehernya erat. Aku sudah menangis. Tak tahan akan cobaan yang Tuhan berikan

"Hiks"

"Maaf" gumam pak iqbaal

"Maaf, aku gak bisa lakuin apa apa" gumamnya lagi

Aku hanya diam. Aku hanya bisa menangis. Aku takut kehilangan pak iqbaal. Aku sangat mencintainya. Tapi aku harus apa ?

"Sayang, aku gak bisa nolak perjodohan itu" ucapnya

"Aku tau kalau kamu sudah tau tentang perjodohan itu" pak iqbaal melepaskan pelukannya

"Hiks"

"Aku gak bisa nolak perjodohan itu"

"Ken...kenapa ?" tanyaku terisak

"Ayah ngancem aku"

"Ngan..cem ?"

"Iya. Ayah ngancem aku kalau aku gak nerima perjodohan itu, dia akan memasukkan Achel ke panti asuhan. Kamu tau 'kan kalau dari awal ayah tidak menyukai almarhumah Farah dan Achel"

Memang benar. Sedari dulu ayah pak iqbaal tidak merestui hubungan pak iqbaal dan almarhumah mbak Farah. Hanya bunda pak iqbaal yang merestui mereka

"Aku minta maaf, sayang" ucap pak iqbaal dan kembali memelukku

Aku menggeleng dan tersenyum paksa. Aku melepaskan pelukan pak iqbaal. Kemudian berdiri dari pangkuan pak iqbaal

"Aku ke kamar Achel dulu" pamitku

Pak iqbaal memelukku dari belakang. Dia memelukku erat. Aku kembali menangis. Aku melepaskan tangan pak iqbaak yang memeluk perutku. Kemudian aku membalikan badanku. Dan memeluknya erat. Sungguh. Aku tak ingin kehilangan pak iqbaal

"Kamu tidur sama aku ya ?" aku mengangguk

Pak iqbaal membawaku kearah ranjangnya. Aku merebahkan didi disana. Kemudian pak iqbaal menyusul. Dia kembali memelukku. Aku menelusupkan wajahku didada bidangnya

"Bagaimana 'pun keadaannya nanti, hati aku hanya untuk kamu" gumam pak iqbaal kemudian mengecup keningku lama

Tbc

Gimana ?

Masih nyambung ?

Jangan lupa tinggalkan jejak

Oke ?

Sengaja up-nya tengah malem biar ndak ada yang baca




Bye

He Is My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang