Akhir Drama Lawrence

113 11 0
                                    

Lawrence Verne yang pada mulanya menunduk, lalu mendongak dengan senyum mengembang. Alex memandangnya dengan raut wajah tidak suka. Hale terlihat puas dengan hasil kerjanya sementara Inspekut Lesburke seperti tidak pernah mengira kalau pelaku sudah berada di dalam ruangan itu selama dua jam. Aku dan Aaron saling pandang.

Lawrence bangkit. “Benar, Detektif Hale,” katanya tenang. “Aku lah yang membuka kunci jendela. Tapi kau harus tahu kalau aku bukan pembunuh Profesor.”

“Apa katamu?” kata Alex emosional. Tapi dia tetap berdiri di tempatnya.

“Ya, aku tidak pernah membunuh orang yang katanya bernama Profesor Jim Walter itu,” kata Lawrence santai. Aku bias melihat wajah Alex yang berubah merah. Inspektur Lesburke terlihat tegang sementara Hale, seperti tidak pernah menyelidiki kasus ini lalu memecahkannya.

“Dia benar,” kata Hale tenang.

“Scolex?”

“Saat aku menemukan bekas gesekan tali pada papan ventilasi, aku segera keluar untuk membuktikan teoriku benar tentang cara pelaku mengunci jendela,” kata Hale. “Aku berjalan di dekat pohon cemara dan aku menemukan jejak sepatu tepat dibawah jendela, meskipun hampir hilang, tapi aku tahu kalau itu jejak sepatu. Lalu aku menelusuri jejak itu yang akhirnya berhenti pada kaki tangga teras depan.”

Semua orang yang berada di ruangan itu menatap Hale.

“Lalu, saat kau pergi dengan Alannise untuk menemukan Alex,” dia melihat pada Inspektur Lesburke, “Aku tinggal di sini untuk memperhatikan sepatu Lawrence, dan seperti yang sudah kuduga, jejak itu bukan jejaknya.”

“Dia bisa saja mengganti sepatunya,” kata Aaron.

“Pintar sekali,” komentar Hale. “Tapi kupikir sepatu mendiang Profesor lebih menarik. Ukuran kakinya sama dengan ukuran sepatu pada jejak itu. Di samping begitu, Verne juga tidak datang lagi setelah dia pulang.”

“Bagaimana kau tahu?” Tanya Alex.

Hale memandangku. “Alannise yang memberitahuku.”

Lalu aku melihat semua mata tertuju padaku.

“Aku tidak tahu bagaimana Hale bias tahu, tapi,” aku memandang Alex, “Lawrence-lah yang memberiku petunjuk untuk mencarimu. Dia menggunakan namamu, Alex, sebagai anagram. Dia tidak mungkin memyuruhku untuk menemukanmu jika dia pelakunya. Karena kau ada di sini, semua petunjuk terkumpul dan teka-teki terjawab. Lawrence sudah tahu kalau kehadiranmu adalah kunci kasus ini.”

“Terjawab sudah mengapa bukan dia pelakunya,” kata Hale.

“Detektif Hale,” sahut Aaron dari sampingku. “Anda bermaksud mengatakan kalau pelakunya masih berada di dalam rumah ini, kan?”.

Sekarang semuanya memandang Aaron.

“Jejak itu berhenti di kaki tangga,” tambahnya. “Dan jika saya tidak salah, pelaku masih menginginkan sesuatu di sini, atau lebih tepatnya , menunggu sesuatu terjadi.”

“Brilian, Nak!” seru Hale senang. Aku memandang Aaron dengan aneh. Aku tidak pernah berpikir dia bisa menganalisa masalah seperti ini.

“Ya, kau tidak salah, pelaku masih berada di sini,” kata Hale.

“Aku sangat kagum dengan analisa kalian semua,” kata Lawrence pelan. Lalu dia berjalan ke pintu dan membukanya. “Profesor, saatnya sudah tiba,” serunya.

Secret of The Scientist Self-PortraitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang