TUJUH

38 26 1
                                    

Biasakan vote sebelum baca ya guysss
.
Benar katamu, semuanya telah terlambat, nasi telah menjadi bubur, kaca yang pecah tak akan bisa dijadikan utuh seperti semula. tapi, apakah tak akan pernah ada kata maaf untuku?, untuk menebus semuanya?.

-------

Elsa mengendarai mobinya dengan santai, mobilnya melaju membelah jalan yang padat oleh kendaraan, sekitar 10 menit lagi dia akan sampai di kompleks perumahannya.

Tapi rasanya ada yang aneh dengan mobilnya, seperti bocor ban, tapi mana mungkin?, rasanya baru saja  mobinya masuk bengkel, masa harus masuk bengkel lagi.

Elsa turun dari mobilnya, untuk mengecek apa sebenarnya yang terjadi, saat turun ternyata benar saja ban elsa bocor, disana tertlihat paku berserakan, pasti ini disengaja.

"Halo Elsa," terdengar suara laki laki dari arah belakang.

Cepat cepat Elsa membalikan tubuhnya, disana terlihat dua orang laki laki dewasa, berbadan besar, yang satu botak yang satunya kribo, Elsa menatapnya dengan tatapna sengit, ia tau pasti orang ini adalah suruhan orang misterius kemarin.

"Mau apa lo?" Tanyanya tanpa basa basi.

"Abang cuma mau eneng boleh kan?" Goda orang yang kepalanya botak sambil mengedipkan matanya, benar benar menjijikan.

"Mau  apa?" Teriak Elsa dengan nafas yang memburu. Wanita ini sudah terpancing emosi sepertinya.

"Wis wis santai dong?" Elsa berdecak, baru saja ia akan pergi, tiba tiba...

"Mau gue ini." seorang laki laki berambut kribo menjambak rambut Elsa keras, elsa meringis kesakitan, sedangka  yang satunya lagi menampar pipi Elsa dengan keras, sehingga sudut bibirnya mengeluatkan darah segar.

"Lawan dong, katanya lo kuat?" Tantang salah satu dari mereka .

"Gue gak punya urusan sama lo, kenapa lo lakuin ini?" kata Elsa dengan susah payah sambil menahan sakit.

"Apa ya...?, lo itu adalah perusak."

Bugh...

satu tonjokan mendarat di perut Elsa. Membuat Elsa kehilangan keseimbangan lalu tumbang.

Elsa terkulai lemas, ia tak bisa melawan para Laki laki itu, karna ukuran badan yang sangat berbeda.

Orang yang berambut kribo mengeluarkan sebilas pisau tajam yang siap menusuk jantung manusia.

Elsa tersengan, apa sekarang ia akan mati?, tapi kenapa matinya harus dengan Cara sadis seperti ini. Tapi ia tidak bisa apa apa?, bahkan bergerakpun rasanya sangat menyulitkan.

Pisau diangkat keatas, siap menembus perut Elsa yang mungkin membiru karna pukulan tadi, Elsa sudah pasrah, dia tidak bisa berontak dalam keadaan seperti ini

Tapi tiba tiba sebuah tendangan hebat berhasil menyapu tangan silelaki kribo itu, laki laki kribo itu terjungkal, pada saat tau siapa yang melakukan itu, Laki laki itu langsung pergi.

"Lo gak papa?" Tanya lelaki itu

"Gue-.." mata Elsa berkunag kunang, bayangan bayangan masa lalu  menghantuinya kembali, kata kata orang misterius semalam dan  kata kata Laki laki tadi seakan akan ada maksud tersembunyinya, dan Elsa tak tau apa maksudnya. Elsa pusing,  ia sudah tak tahan, sebelum tiba tiba ia kehilangan kesadaran.

       
        🌟🌟🌟🌟

"Kemana anak itu, sekarang hampir jam 10 malam, dia belum pulang, mau jadi apa dia." Laki laki itu kalut dalam ketakutan yang mendalam.

Jam masih berdetak seperti biasanya, tapi entah kenapa tatapan laki laki itu tak pernah bisa lepas dari jam tersebut. Tak lupa ponsel yang terus ia tempelkan ketelinga mesi tak ada perubahan sedikitpun.

Marah, kesal, dan khawatir itulah yang Mardana ayah Elsa rasakan sekarang, karna hingga kini Elsa belum pulang dari sekolah,  maria bunda Elsa dan Elya menatap mardana dengan kasihan, andai Elsa ada di sini sekarang, melihat mardana menghawatirkannya, mungkin Elsa akan sangat senang bukan kepalang.

Mereka masih berkalut dengan fikiran masing masing, sebelum tiba tiba sebuah telpon rumah berdering,  maria buru buru mengangkatnya

"Halo apa ini dengan keluarga mardana?"

Wanita paruh baya itu mengernyit."Iya ada apa ya?"

"Saya dari pihak rumah sakit ingin memberi tahu keluarga bahwa Elsa anamardana dirawat dirumah sakit kami"

"Apa?" Mardana yang mendengar teriakan istrinya segera menghampirinya dengan tampang kekhawatiran.

"Kenapa bun?" Kini tangis itu pecah, Mardana menatap Maria dengan tatapan tidak diketahui.

"Bun kenapa?, ada apa bun?" Elya mengguncangkan tubuh Maria yang sedari tadi terus terisak.

"Elsa yah.. hiks hiks, Elsa masuk rumah sakit hiks hiks hiks..."

"Apa? kenapa bisa?"  Maria hanya menggelengkan kepala

"Sabar yah bun Yah, mendingan kita pergi ke rumah sakit sekarang." Elya mengusap kedua punggung orang tuanya.

       🌟🌟🌟🌟

"Elsa kenapa dok?" Tanya mardana tidak sabaran, kini mereka sudah datang di rumah sakit, dan langsung bertemu dokter.

Detak jantung sekarang menggila, bukan karna jatuh Cinta, tapi ketakutan yang membuat mereka kecewa.

"Dia baik baik saja, cuma sedikit cedera di bagian perut akibat pukulan, hanya perlu istirahat beberapa saat," jelas dokter tersebut, dan berakhir hembusan nafas lega.

"Terimakasih dok."

"Sama sama." Dokter itu berlalu pergi meninggalkan mereka semua.

         🌟🌟🌟🌟

Elya menatap Elsa yang tengah teidur pulas. Wajah cantiknya kini ternodai oleh memar memar akibat tamparan, tapi meskipun begitu bukan berarti kecantikannya hilang. Wajahnya masih bersinar, matanya sayu pertanda tersimpan kelelahan  yang mendalam.

Kenangan masa kecil mengelibat di pikirannya, dimana senyum tawa dan Canda masih ada diantara mereka berdua. Sebelum kejadian itu merenggut semuanya semua kebahagiaan Elsa dan Elya.

Elya menatap Elsa lekat, tiba tiba satu tetes air  keluar dari mata Elsa. Elya tertegu sejenak, memastikan apa yang ia lihat adalah suatu kebenaran. Apa Elsa menangis?, tapi kenapa?.

Rasa takut yang terus memupuk, hingga menghantarkannya pada rasa bersalah yang sulit dimaafkan.

"Sa bangun ya, kakak kangen." Elya mulai terisak.

----------

Haiii aku updet lagi ni, gimana part nya?, menurut kalian siapa orang misterius itu dan apa maksudnya?

Tetep tunggu part selanjutnya yah 😊😊

FrazelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang