SEPULUH

16 34 1
                                    

Biasakan vote sebelum baca!!!
.
Bukannya aku tak suka terhadapmu, tapi melihatmu, mampu mengingatkanku pada masa lalu itu. Aku terlalu takut, takut hal dulu yang aku takuti terulang kembali

- Elsa anamardana

-------

Elsa sudah kembali dua Hari yang lalu dari rumah sakit. ia sudah menjalankan aktifitasnya seperti biasa. Elsa menatap bayangan dicermin, ia sangat benci pada dirinya sendiri. ia rasa, ia dulu terlalu bodoh, hingga ia mudah di beri luka oleh nya, luka yang berhasil meremukan jiwa.

Flashback on

2 tahun tahun lalu.

Seorang wanita berseragam SMA berjalan tergesa gesa ke daerah lapangan voli, hari ini hari istimewa baginya dan pacarnya. dimana ia telah menjalin hubungan selama 8 bulan, dan hari ini adalah hari annyversary mereka. Sengaja ia tak memberi tau pacarnya supaya jadi kejutan nantinya.

Bibir mungilnya selalu melengkung, membuat ia yang cantik tampak semakin terlihat cantik.

"kak, kak Radit mana?"

"Eh Elsa, Radit ada di bawah pohon beringin deh kayaknya tadi"

"Oh gitu, makasih " Elsa melenggang pergi, mencari keberadaan Radit.

Ia dan Radit berbeda 2 Tahun, Elsa kelas 10 dan Radit kls 12 sama seperti Elya kakaknya, oleh karna itu ia memanggil Radit dengan sebutan kakak.

Mata liarnya menangkap sosok laki laki berseragam voli dengan seorang perempuan, mereka berdua rasanya tak asing bagi Elsa.

Elsa mendekati mereka, seketika matanya membulat, nafasnya tersengal. Rasa marah dan kecewa bercampur menjadi sebuah rasa yang menyesakan dada.

Bagaiamana tidak?, disana Radit dengan Elya yang tengah bermesraan, kaki Elsa melemas, mata Elsa memanas. cinta macam apa ini?, kakaknya sendiri menikungnya?.

Kakinya melangkah tak terkendali, seakan lebih memihak hatinya dari pada otaknya yang memberontak. Air mata bercucuran lalu

PLAK... satu tamparan keras mendarat begitu saja tanpa disadari Elsa, amarah seakan menutup matanya, dia seperti orang kesetanan yang mengamuk.

"Elsa kamu apa apaan hah?" Elya menatap Elsa tak mengerti, merasa adiknya gila telah melakukan itu pada kekasihnya.

"Lo jahat kak, maksud lo apa?," nafas wanita itu memburu.

"Lo hianatin gue selama ini?. Tega, lo bener bener tega." Semakin tak terkendali.

"Gue harap lo gak lupa hari ini hari apa?, tapi kayaknya lo lupa kalau Hari ini Hari ulang tahun pacaran kita ke 8 bulan. dan ini kado buat gue dari lo?, lo jahat kak, bener bener jahat,"

Semuanya hanya diam, seakan bisu sesaat setelah semuanya telah terjadi. Elsa harap ada yang bicara padanya bahwa ini hanya jenaka, ini hanya kebohongan semata, tapi kenapa tak ada yang bicara sama sekali padanya?.

Elsa membalikan tubuhnya menghadap kearah Elya.

"Dan lo kak, lo tegak nusuk adik lo sendiri. gue gak nyangka, gue bener bener gak nyangka sama kalian berdua." Radit hanya diam sambil memegangi pepinya yang terasa nyeri.

"Maksud kamu apa Elsa?" Elya menyangkal merasa tidak mengerti sama sekali.

"Gak usah sok bego deh lo, ngapain pacaran sama pacar orang?" Elya benar benar tak mengerti apa yang dikatakan Elsa.

FrazelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang