BITTER REALITY 06. Mathematics

32 4 0
                                    

Sekarang  Aletta sedang berada di tempat di mana banyak jajaran buku yang rapi dan sangat banyak. Ya sekarang Aletta sedang berada di perpustakaan tepatnya di lantai 3. Aletta sedang belajar tentang rumus-rumus matematika yang digunakan untuk ulangan nanti. Dan mengorbankan waktu istirahatnya.

Aletta memang pintar dalam bidang akademik kecuali matematika tentunya tapi kalo fisika ia lumayan bisa. Menurutnya matematika itu rumit terlalu banyak cara hanya untuk mendapatkan satu jawaban. Jika kalian bertanya dimana Linda tentunya dia lebih memilih mengisi perutnya dari pada harus pergi perpustakaan. Aletta mendengar bel masuk berbunyi ia segera membereskan buku nya.

Saat Aletta akan keluar ia melihat Genta juga keluar dari perpustakaan tapi cowok itu membiarkan Aletta keluar terlebih dahulu. Aletta bisa mendengar suara sepatu dari belakang itu pasti Genta. Saat Aletta menengok ia melihat Genta sedang memainkan pisau kecil tapi itu tajam. Dan itu membuat Aletta sedikit waspada. Siapa tahu Genta akan meluainya. Aletta geram karena Genta terus mengikutinya.

Aletta berhenti melangkah dan membalikkan badannya menghadap Genta."Lo ngikutin gue ya?" tanya Aletta sedikit ketus.

"Gak."

"Terus lo ngapain ngikutin gue?" tanya Aletta lagi.

Genta menunjuk kelas sebelah mereka dengan menggunakan dagu. Di atas pintu tertulis '12 IPA 2'. Aletta lupa jika Genta itu kelas 12 Ipa 2 jadi wajar Genta berjalan searah dengan nya.

"Terus lo ngapain bawa pisau?."

"Gen lo ngapain masih di situ kita disuruh ke lab sekarang." teriak Aldo yang sedang berjalan menuju Lab Ipa.

Genta langsung pergi dari hadapan Aletta menyusul temannya yang sudah berjalan terlebih dahulu. Dan sekarang Aletta tahu mengapa Genta membawa pisau pasti di suruh oleh Pak Hanum selaku guru biologi kelas 12. Lagi-lagi Aletta merutuki kebodohannya bagaimana ia bisa sebodoh ini.

                                     ••••

Sekarang Aletta sudah berada didalam kelas ia menghelas nafas lega karena Pak Anton guru matematika belum datang apalagi sekarang akan ulangan. Jika Aletta terlambat pasti Aletta akan di suruh mengerjakan ulangan diluar.

"Lo itu lama banget sih beruntung Pak Anton belum datang lo tahu sendiri kan gimana Pak Anton." ucap Linda.

"Selamat siang anak-anak." sapa Pak Anton.

"Siang Pak."

"Kalian tidak lupakan kalo sekarang ada ulangan." tanya Pak Anton pada seluruh murid kelas 11 ipa 1.

"Tidak."

"Baiklah sekarang kalian siapkan selembar kertas dan jangan berisik sedikit pun jika ada yang berisik saya akan langsung menyuruh kalian keluar." ancam Pak Anton.

Seterah semua murid mendapatkan soal mereka langsung mengerjakan dalam keadaan diam karena takut ancaman dari Pak Anto.

'Ini soal atau apa sih susah banget.' batin Aletta.

Setelah 2 jam berlalu Aletta berhasil menyelesaikan 20 soal yang sangat sulit menurutnya. Ia sudah pasrah dengan nilainya nanti.

"Sekarang kalian tukar depan belakang." perintah Pak Anton.

Akhirnya Aletta lega sudah selesai mengoreksi dan sekarang tinggal menannyakan pada teman belakangnya ia mendapat nilai berapa.

"Gue dapet berapa." tanya Aletta pada Roy sang ketua kelas yang mengoreksi jawabannya.

Roy tidak menjawab ia hanya mengangkat kertas jawaban Aletta dan betapa terkejutnya Aletta melihat nilainya.

"ASTAGA." teriak Aletta yang membuat semua orang menatapnya aneh tak kecuali Pak Anton.

BITTER REALITY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang