BITTER REALITY 13. Story

24 5 0
                                    

Aletta sekarang sedang duduk sendirian di halte dekat sekolahnya. Aletta sebenarnya ingin membawa mobil sendiri tapi Papa nya tidak mengizinkan. Papanya tidak ingin sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada Aletta apalagi anak jaman sekarang kan selalu kebut-kebutan. Aletta bisa melihat Alice yang sedang berjalan kearahnya lalu duduk di sampingnya.

"Lo itu yang kemarin nunggu jemputan di sini kan?" tanya Alice memastikan.

"Iya Kak." Aletta tersenyum tipis guna menghormati Alice yang notabenanya Kakak kelasnya.

"Kenalin nama gue Alice." Alice menjulurkan tangannya pada Aletta.

Aletta membalas uluran tangan Alice,"Aletta." dengan sedikit tersenyum entalah Aletta juga tidak tahu kenapa ia tidak begitu suka pada Alice padahal cewek itu kelihatan baik.

" Lo lagi deket sama Genta ya?" tanya Alice hati-hati takut menyinggung perasaan adik kelasnya ini.

"Emang kenapa?" tanya Aletta balik.

"Enggk apa-apa sih juga cuma kepo aja. Genta kan orangnya dingin jadi dia itu susah banget buat deket sama cewek." ucap Alice sedikit menunduk.

"Tapikan Kak Genta juga deket sama Kakak."

"Itu pun juga karena paksaan dari temen-temennya dulu. Kalo lo mikir Genta perhatian sama gue karna ada rasa itu salah dia cuma iba sama gue karena temen-temennya dulu ngasih harapan kalo Genta itu suka sama gue awalnya gue ragu dan gue milih buat sama orang lain dan sekarang udah putus tapi temen-temen Genta gak nyerah gitu aja sampai akhirnya gue ada rasa ke Genta." mata Alice berkaca-kaca ia juga tidak tahu bisa menceritakan masalah pribadinya pada orang asing seperti Aletta.

"Emangnya yang dilakuin temen-temen Kak Genta apa sampai buat Kak Alice luluh?" Aletta bisa mengerti perasaan Alice saat ini karena dia juga seorang cewek.

"Mereka sering bajak hp Genta dan girim pesan-pesan romantis ke gue dan gue berpikir kalo itu beneran Genta tapi ternyata bukan," Alice menarik nafas kasar, "Saat gue tau kebenarannya gue sangat malu pada diri gue sendiri jadi gue berusaha jauhin Genta tapi Genta malah ngedeketin gue dan minta maaf atas perlakuan temen-temennya dan gue bisa jadi sahabat nya. Tapi persahabatan gue di rahasiain Genta gak mau kalo gue kena masalah gara-gara sahabatan sama dia."

"Aku turut perihatin ya Kak." Aletta hampir saja menangis mendengar cerita Alice.

"Makasih. Tapi lo harus inget kalo Genta itu suka sama lo!"

"Dari mana Kakak tau?"

"Dia natap lo itu beda dari yang lain dan dia berani deketin lo secara terang-terangan."

"Aku nggak ngerti Kak?" Aletta mengaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Alice tersenyum, "Kalo Genta berani deketin lo secara terang-terangan berarti dia itu udah siap lindungin lo dari fans alay nya."

"Tapi waktu boncengan sama Kakak kemarin kan Kak Genta udah terang-terangan nunjukkin berduan sama Kakak." ucap Aletta polos.

"Kalo itu kan sekolah udah sepi dan gue belum di jemput." Alice menghilangkan keraguan di hati Aletta.

"Tapi kalo yang di perpus waktu Kakak sakit itu?"

"Itu kan perpus lagi sepi dan waktu Genta nganter gue ke UKS koridor juga sepi. Eh tapi kenapa nanya-nanya soa itu jangan bilang kalo lo cemburu." Alice menahan tawanya yang akan meledak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BITTER REALITY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang