BITTER REALITY 12. Strange

22 3 0
                                    

Aletta sangat menyesal karena tidak mau diantar Linda akhirnya ia sekarang berada di halte bus dekat sekolah. Dan sialnya sopirnya tadi baru saja menelpon jika ban mobilnya bocor. Sungguh sangat tidak beruntung Aletta hari ini harus menunggu jemputannya datang sendirian.

Saat Aletta sedang mengayunkan kakinya dan melihat ke bawah terdengarlah suara deru motor. Aletta berpikir pasti akan ada seorang cowok tampan yang akan memberinya tumpangan seperti novel yang pernah ia baca. Dan Aletta mendongak benar saja ada motor ninja yang berada di depannya dengan seorang cowok yang duduk manis disana dan cowok itu adalah Genta.

Aletta langsung tersenyum bahagia ia tidak akan lagi berlama-lama menunggu supirnya. Tapi sesaat kemudian senyum manisnya itu luntur karena ada seorang cewek yang berjalan ke arah dimana Genta berada siapa lagi kalo bukan Alice.

"Lama." cibir Genta setelah Alice berada di sampingnya.

"Sorry tadi tadi gue piket dulu." Alice tersenyum manis kearah Genta dan Genta membalas senyuman Alice.

'Gue denger Genta jarang senyum tapi sama Alice kok_ oh ya Kak Genta kan suka sama Kak Alice.' batin Aletta.

"Nih pake sendiri jangan manja." Genta memberi Alice helm berwarna biru laut.

"Siapa yang manja." Alice memanyunkan bibirnya.

"Cepet keburu hujan." Genta menyalankan mesin motornya.

"Kamu belum di jemput ya Dek." ucap Alice pada Aletta.

"Belum Kak." jawab Aletta.

"Udah biarin nanti juga di jemput." ucap Genta dingin.

"Lo itu gimana sih kasian tau, apa lagi mau hujan." Alice memukul kecil pundak Genta.

"Udah aku nggak apa-apa Kakak duluan aja." ujar Aletta.

"Tuh orang aja nggak apa-apa."

"Yaudah kita duluan ya." ujar Alice seraya tersenyum dan Aletta hanya mengangguk tanpa membalas senyuman Alice.

Sudah 30 menit Aletta menunggu tapi tidak ada tanda-tanda supirnya datang. Apalagi sejak 15 menit yang lalu hujan sangat lebat beruntung tidak disertai petir karena Aletta sangat takut akan petir. Di sini juga sangat sepi karena semua murid sudah pulang tinggal Aletta saja yang belum pulang. Jika biasanya masih ada anak yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler tapi khusus hari ini libur.

Saat Aletta sedang merenungi nasibnya tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti di depannya tapi itu bukan mobil yang akan menjemput Aletta, lalu mobil siapakah itu? Aletta melihat seorang cowok yang tak begitu asing baginya turun dari mobil dengan membawa sebuah payung.

"Eh Kakak mau ngapain?" tanya Aletta sedikit takut.

"Lo tenang aja gue nggak bakal ngapa-ngapain lo kok. Kalo lo belum kenal gue nama gue Aron temennya Genta. Tadi gue pas lewat liat lo jadi gue pengen anter lo pulang. Nggak baik cewek sendirian apalagi hujan." ucap Aron.

"Gue Aletta Kak, aduh nggak usah deh Kak takut ngrepotin." Aletta tersenyum canggung pada Aron.

"Gue sih nggak repot. Lo beneran mau nunggu disini." ujar Aron melihat kanan kiri yang terlihat sepi.

"Yaudah deh Kak gue ikut." Aron tersenyum menang.

Lalu mereka berjalan berdampinga karena Aron hanya membawa satu payung.

Saat ini mereka sudah diperjalanan menuju rumah Aletta. Di dalam mobil tidak ada yang memulai percakapan tapi melihat Aletta yang menggosok gosokkan telapak tangannya membuat Aron membuka suara.

BITTER REALITY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang