BITTER REALITY 02. Thank's

37 7 0
                                    

Ruang  bercat putih itu terlihat sangat sepi tapi ada dua orang yang berada di sana. Salah satu nya seorang gadis yang terbaring di kasur empuk itu ia masih menutup mata nya rapat-rapat enggan untuk membuka nya.

Sedangkan laki-lali yang berada di samping nya terus memandangi wajah nya lekat-lekat tanpa berkedip. Entah mengapa ada perasaan rindu yang tiba-tiba muncul begitu sama.

"Sama." ucap Genta sangat lirih bahkan jika ada orang di sampingnya tidak akan bisa mendegar.

Sesaat kemudian wanita yang berada di ranjang membuka mata lalu menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina nya. Kepala masih terasa sangat pusing bahkan pandangan nya agak kabur.

"Ngapain gue di sini." itu pertanyaan pertama yang Aletta ucap kan sambil memegang kepala nya.

"Pingsan." jawab Genta cuek. Lalu ia mengambil air yang berada di meja "Minum." lanjutnya memberikan gelas tersebut pada Aletta. Ya begitulah Genta sangat irit bicara.

"Thanks udah nolongin gue." ucap Aletta lirih karena rasa nya suara nya sangat sulit untuk keluar.

"Hm. Kelas?" tanya Genta dingin.

"11 IPA 1 ." jawab Aletta ketus lalu memandangi seluruh isi UKS karna dia memang tidak pernah memasuki nya.

Genta bangkit dari kursi nya lalu berjalan meninggal kan Aletta begitu saja tanpa mengatakan apa pun. Aletta kemudian melirik nya yang keluar tanpa pamit.

"ck. Dasar cowok aneh." gerutunya mengelus dada.

Saat Aletta ingin bangkit tiba-tiba saja ada yang membuka knop pintu.

Clek

Munculah gadis cantik tapi masih sangat cantik Aletta tentu bahkan banyak kakak kelas yang terang-terangan mengatai Aletta pakai dukun lah biar cantik ada yang mengatai ini lah. Tapi Aletta tak pernah menangapi.

"Lo nggak apa-apa kan." tanya gadis yang mempunyai rambut sebahu dan berponi yang bernama Linda Arina Renanda.

"Seperti yang kalian liat gue baik kok." jawab Aletta tersenyum menandakan dia baik-baik saja.

"Tumben lo bisa masuk UKS lo kan biasa nya kebal Letta." ejek Linda tersenyum jahil.

"Lo kira gue robot apa nggak bisa sakit." Aletta cemberut "Eh lo tau dari mana kalo gue di sini." lanjutnya.

"Eh iya tadi ada keajaiban dunia astaga gue sampe hampir pingsan. Lo tau nggak Ta." ucap Linda dengan histerisnya.

"Enggak." jawab Aletta malas.

"Ih gue kan belum selesai ngomong nya." Linda memapingkan wajah nya memanyunkan bibirnya. "Tadi itu yang beri tau gue itu seorang kak Genta Sergio Agastian cowok paling ganteng di sekolah." Linda tak percaya dengan siapa yang memberi tau nya tadi.

"Gue juga terkejut sih kak Genta mau nolongin lo biasa nya dia itu nggak peduli apa yang terjadi di sekitarnya." Lanjutnya.

"Owh jadi yang nolongin gue nama nya Genta." Aletta menangapinya dengan santai.

"What jadi lo nggak tau yang namanya Genta Sergio Agastian." teriak Linda sangat keras seperti toa.

"Nggak."

"Astaga Aletta Valerie Carolline yang cantik segoblok-goblok nya gue. Gue aja tau siapa most wanted sekolah kita masa lo yang pinter Biologi nggak tahu." cibir Linda mulai geram dengan tingkah sahabat nya yang satu ini.

"Apa hubungannya sama itu coba." Aletta memutar kedua bola mata nya.

"Ya jelas ada lah semua orang juga tau siapa seorang Genta itu bahkan mbak mimin penjual siomay aja tau." Linda tidak menyangkan bagaimana bisa Aletta tidak tau tentang Genta.

BITTER REALITY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang