BITTER REALITY 10. One Day

23 2 3
                                    

Sekarang  Aletta sudah siap untuk menikmati waktunya jalan-jalan di Surabaya bersama si tengil Genta. Aletta yang duduk di meja rias bisa melihat Genta yang sudah rapi dengan kaos warna hitam di balut jaket army dan celana jeans serta sepatu warna putih. Aletta tidak bisa mengelak jika Genta saat ini 'Terlalu Tampan'.

"Gue tau kok kalo gue ganteng." itu kan Genta tengilnya mulai lagi.

"Terserah deh Kak gue capek debat sama lo." Aletta berdiri lalu mengambil tas selempanga bewarna pink.

"Cepet gue udah laper." ujar Aletta yang sudah berada di ambang pintu.

Genta segera menyusul Aletta keluar kamar. Sekarang mereka sedang menunggu taxi. Tempat pertama yang mereka kunjungi adalah Restauran yang cukup terkenal di jakarta.Setelah cukup lama perjalanan mereka akhirnya sampai juga di tempat tujuan.

"Aduh enaknya." Aletta mencium aroma dari makanan yang ia pesan yaitu nasi goreng special dengan minumnya tentu saja green tea di tambah dua cake rasa blueberry dan vanila.

Genta sampai menahan tawanya karena tingkah Aletta yang menurutnya sangat mengemaskan. Genta bisa melihat Aletta makan dengan sangat lahap seperti tidak takut berat badanya naik jika ia terlalu banyak makan.

"Lo ngapain liatin gue." ucap Aletta dengan mulut yang penuh kue rasa vanila.

"Lo lucu." ucap Genta tanpa mengalihkan pandangannya pada Aletta.

"Ha?" Aletta yang tidak tahu maksud Genta hanya melongo.

"Lo nggak takut gemuk makan banyak?"

"Ngapain takut yang penting perut gue kenyang dan gue happy."

Sekarang Genta bisa menyimpulkan bahwa Aletta itu tipe cewek yang suka makan dalam porsi banyak tanpa memikirkan berat badan tidak seperti kebanyakan cewek lainnya. Dan anehnya lagi Aletta tetap memiliki badan yang ideal walaupun makan dalam jumlah banyak.

Sekarang Aletta dan Genta sedang duduk di kursi salah satu taman yang terkenal di Surabaya yaitu Taman Kunang-Kunang. Walaupun namanya Taman Kunang-kunang di sini tidak ada hewan itu karena hewan itu jarang di temui. Di namai Taman Kunang-kunang karena pada saat malam hari lampu yang ada di taman ini sangat indah seperti kunang-kunang. Tapi sayangnya Aletta tidak bisa melihatnya saat malam hari karena nanti sore ia harus pulang ke Jakarta.

"Lo mau es krim?" tanya Genta dengan pandangan mengarah pada penjual es krim.

"Asal gratis gue pasti mau." ujar Aletta seraya terkekeh.

"Dasar matre." dumel Genta.

"Biarin yang penting gratis." Aletta menjulurkan lidahnya.

Tak sampai 5 menit Genta sudah kembali dengan 2 es krim di tangannya.

"Nih." Genta menyodorkan es krim rasa coklat pada Aletta.

"Gue nggak mau." Aletta menggelengkan kepalanya.

"Ini gratis."

"Gue tetep nggak mau." kekeh Aletta

"Kenapa?" tanya Genta bingung.

"Gue suka nya sama rasa vanila yang ada di tangan kiri lo bukan rasa coklat gue nggak suka."

"Bukannya para cewek itu suka rasa coklat."

"Tapi gue beda nggak kayak mereka." Aletta memutar bola matanya malas.

"Emang bener bener beda." gumam Genta sangat lirih hingga Aletta yang ada di sampingnya tidak bisa mendengar.

"Cepet makan keburu leleh." akhirnya Genta memberikan es krim rasa vanila pada Aletta.

Aletta dengan senang hati langsung melahapnya dengan semangat hingga sudut bibirnya pun terkena es krim tapi ia masih asyik melahap es krim itu.

BITTER REALITY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang