BITTER REALITY 11. Different

17 2 0
                                    

Sebenarnya  Aletta hari ini ingin tidak masuk sekolah karena badannya terasa pegal semua setelah pulang dari Surabaya. Saat Aletta memasuki kelas suasana kelas itu sangat ramai membuat Aletta semakin pusing apalagi sekarang Linda meneriaki nama Aletta dengan sangat kencang.

"Aletta Al woy gue panggil itu nyaut bukan nya diem." cerca Linda setelah Aletta duduk di bangku sebelahnya.

"Gue pusing." Aletta menidurkan kepalanya dilipatan tangannya.

"Gimana lo di Surabaya sama Kak Genta? Pasti senang banget dong secara Kak Genta itu ganteng. Siapa pun kalo jadi elo pasti seneng banget apalagi gue. Aduh ngebayangin aja udah mau bikin jantung gue copot apalagi bene__ ya elah ni anak diajak ngomong malah tidur."

"Al bangun Pak Anton udah dateng." Linda menggucang guncangkan tubuh Aletta.

"Hm." Aletta mengucek matanya untuk menghilangkan kantuk yang menyerangnya.

Sekarang Pak Anton sedang menjelaskan materi baru tapi mata Aletta tidak bisa diajak bekerja sama hingga Aletta tertidur sekarang. Bangku Aletta dan Linda berada di tengah dengan posisi nomor 2 dari depan sehingga Pak Anton bisa melihat Aletta yang sedang tertidur pulas.

"Aletta bangun!" teriak Pak Anton hingga seluruh murid kelas 11 IPA 1 menoleh pada Aletta.

Sungguh Linda sangat malu sekali dengan apa yang diperbuat oleh sahabatnya ini.

"Aletta bangun lo dipanggil Pak Anton." Linda menepuk nepuk pipi Aletta tapi Aletta tidak bergerak sama sekali.

Melihat Aletta yang tidak segera bangun membuat Pak Anton geram sehingga ia menuju bangku Aletta.

Brakk

Pak Anton memukul bangku Aletta dengan kedua tangannya. Membuat Aletta langsung bangun bangun seketika.

"Ada apa ya Pak?" tanya Aletta setelah bangun dari tidur cantiknya.

"Kamu masih bilang ada apa? Sekarang kamu bawa buku saya yang ada dimeja terus taruh diruang guru setelah itu kamu bersihin toilet perempuan kelas 11 CEPAT." teriak Pak Anton.

Aletta yang merasa Pak Anton sudah sangat marah segera mengambil buku yang dimaksud Pak Anton. Ruang guru berada di lantai 3 membuat Aletta semakin malas selain jauh ia akan melewati koridor kelas 12. Walaupun sambil berjalan tapi mata Aletta tetap ingin terpejam. Sekarang Aletta sudah di lantai 3 ia sudah dekat dengan kelas Genta. Tiba tiba ia mengingat boneka pemberian Genta membuat sudut bibir Aletta terangkat. Hingga tiba tiba ia menabrak sesutu yang sangat keras.

Brukk

"Sorry gue nggak sengaja." ucap Aletta yang sudah terjatuh di lantai.

Aletta mendonggakan kepala untuk melihat siapa yang ia tabrak dan ternayata itu adalah Genta. Genta berdiri di hadapan Aletta dengan tangan yang dimasukkan ke dalam kantong celana. Ia berpikir setelah ini Genta akan membantu nya berdiri lalu membereskan buku yang berserakan karena jatuh.

Tapi semua yang ada di pikiran Aletta tidak terjadi Genta malah pergi begitu saja seolah mereka tidak pernah kenal. Mungkin memang benar jika Genta itu anti dengan cewek termasuk Aletta. Tapi anehnya dada Aletta begitu sesak mendapat perlakukuan seperti itu dari Genta.

Mungkin Aletta sudah terbiasa dengan perlakuan Genta yang menyebalkan jadi ia belum terbiasa dengan perlakuan Genta yang sekarang. Setidaknya itulah yang Aletta pikiran sekarang. Aletta memungut buku buku yang ber ceceran di lantai lalu ia membawanya ke ruang guru sesuai permintaan Pak Anton.

Sekarang Aletta berada di perpustakaan setelah kejadian tadi Aletta jadi tidak mood untuk melakukan apapun termasuk membersihkan toilet cewek. Aletta tidak peduli jika nantinya Pak Anton tahu jika Aletta tidak melakukan hukuman yang berikan Pak Anton.

BITTER REALITY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang