Dialog Kehidupan (intermezzo)

548 16 3
                                    


Kini kita menjadi satu dalam abu kemanusiaan

Segala hal musnah dalam janji sang dirgantara

Langit menertawakan tingkah mereka

Sang Ia memahami, maka habislah langit

Dan tertawalah bocah – bocah itu

Tawa sunyi dalam dimensi surgawi

Dewi astrologi menangis, tak dapat memperdaya manusia

Langit menjerit kesakitan, bawalah ia kembali padamu


Secarik ketakutan kelabu -> seorang bocah dalam gurun ketidakpastian

Kini menari – nari bersama eloknya laniakeia - >remaja dalam palungan terdalam

Melewati batas menuju arah tak terbatas-> seorang muda optimis

Menghentikan perjalanan dan menikmati dunia-> dewasa yang telah letih

Kuraasa aku berlari terlalu cepat sehingga sang ia terletih-> mimpi yang telah pergi

Kini biarkan aku bahagia dalam ketenangan-> seorang tua

Dan menutupnya dengan tirai gelap tanpa makna-> tibalah ia pada dimensi surgawi

Manifestasi surgawi diatas simbolisme tangan mungilmu, kini menjadi nyata. Sangat nyata.->pengamat kehidupan

Aku memasuki realitas lain dan melihat jiwaku bersedih. Aku berganti realitas dan melihat jiwaku bahagia. Hingga aku melihat realitas ke sejuta klinya, aku melihat jiwaku dalam realitas yang terakhir sangat ketakutan. Takut akan segala kemungkinan yang akan IA perbuat. Dialah yang disebut waktu. –> Pengelana realitas

Terkadang aku harus menerima sang takdir. Namun, aku hanya sebuah debu dari debu semesta yang mana jikalau aku menentang sang takdir, ia taakan memeperdulikannya. Maka bebaskanlah segala yang ingin kau lakukan -> sebuah aturan kebebasan

Tak takutkah kamu akan gelapnya semesta diluar sana? Dingin, gelap, sunyi. Segala ketakutan manusia pada ummumnya. Kenapa sang ia menciptakan semesta seperti itu? Karena ia takut manusia menelusuri ciptaannya dan membahayakan manusia itu sendiri. –> ilmuwan gila yang imajinatif

Di dunia ini aku mencoba beberapa tokoh dan aku merasakan tokoh ini cocok untukku. Seorang pemuda dengan dunianya sendiri. Menyendiri dan larut dalam tangisan abu sang langit. Dunia penuh kebohongan dan kau bebas memalsukan tokoh aslimu dengan sedikit usaha. – sebuah topeng kehidupan

Akulah sang inti dari inti. sumber dari segala sumber. pusat dari segala pusat. dan kemuliaan dari semua kemuliaan. gugus - gugus bintang bahkan patuh kepadaku. akulah zat yang tak tercipta, sang causa prima.

Definisi manusiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang