Sakura memberanikan dirinya untuk terus melangkah. Dia memilih untuk berpura-pura tidak mengenal Chaeyeon. Dia bahkan sengaja memilih duduk agak jauh dari wanita berambut blonde itu. Saat Chaeyeon melihat Sakura melewatinya dia sepertinya kaget tidak menyangka Sakura berada disana.
Aku juga tidak menyangka mengapa aku terus bertemu denganmu.
Chaeyeon masih saja memperhatikan Sakura. Sakura mulai merasa tidak nyaman ditatap oleh Chaeyeon. Jantung Sakura berdegup kencang, dia mulai menyalahkan tubuhnya yang tidak mendengar perintah otaknya.
Chaeyeon menggeser posisinya berusaha mendekati Sakura. Sakura memejamkan mata sejenak berharap Chaeyeon menyadari bahwa dia tidak ingin berbicara ataupun diganggu oleh wanita itu.
"Hai ? " Chaeyeon menyapa dengan canggung.
Sakura masih saja diam tidak bereaksi. Sejujurnya dia bingung dengan situasi ini. Apa yang harus dia lakukan? Dia berharap bus yang akan ditumpanginya bisa tiba lebih cepat.
"Kau tidak lupa denganku kan?" Chaeyeon sepertinya tidak menyerah untuk berbicara dengannya.
Bagaimana aku bisa lupa dengan orang yang membuatku menjadi orang paling bahagia di dunia kemudian dengan mudahnya membuangku setelah itu?
Sakura ingin mengatakan apa yang ada di pikirannya tapi dia terhenti. Dia rasa tidak ada gunanya membahas hal itu lagi sekarang.
Sakura membuka mata dan melihat Chaeyeon dengan tatapan datar. "Maaf Lee Chaeyeon-ssi,saya tidak ingin diganggu." Dia berkata dengan dingin.
Sakura menggigit bibirnya pelan setelah membalas Chaeyeon, rasanya bersalah memperlakukan Chaeyeon seperti ini.Dia bisa melihat ekspresi kaget Chaeyeon karena dipanggil dengan –ssi yang menandakan mereka berdua 'seakan' tidak dekat.
Ekspresi Chaeyeon yang kaget berubah menjadi emosional. Dia tiba-tiba berdiri.
"Kurasa ada yang harus kita selesaikan." Chaeyeon menarik lengan Sakura memaksa untuk mengikutinya.
Sakura bergeming hanya menatap Chaeyeon dengan tajam,"Tidak mau." Dia membalas dengan ketus.
Tapi tenaga Chaeyeon lebih kuat sehingga berhasil menyeret wanita berbadan kecil itu untuk mengikutinya. Sakura berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman Chaeyeon.
"Ya ! Lepaskan,tidak ada yang perlu diselesaikan." Sakura menghentak-hentakan lengannya, beberapa pasang mata pejalan kaki menatap mereka heran.
Chaeyeon masih saja menyeret Sakura tidak peduli dengan sumpah serapah yang sudah wanita itu lontarkan sedari tadi. Chaeyeon berhenti setelah membawa Sakura ke dalam gang yang sepi.
"Baik ! Sekarang apa yang perlu kita selesaikan?!!" Sakura masih berteriak marah.
"Kenapa kau diam?!! Bukankah ka-"
Genggaman Chaeyeon yang tadi begitu erat tiba-tiba melemah. Chaeyeon menarik tubuh Sakura ke dalam pelukannya. Tangannya memeluk Sakura begitu erat. Sakura terkesiap dia merasa pandangannya memudar. Sakura hanya bisa berdiri kaku.
"Aku merindukanmu Kkura-chan" Chaeyeon berbisik pelan di telinga Sakura hampir tidak terdengar.
Mata Sakura mulai berkaca-kaca mendengar ucapan Chaeyeon. Rasanya tidak adil bagaimana bisa Chaeyeon membuatnya lemah seperti ini dengan mudah. Sakura bahkan menikmati pelukan yang diberikan Chaeyeon. Dia merasa sangat bodoh tapi dia tidak bisa berbohong bahwa dia juga merindukan Chaeyeon.
"Mengapa kau pergi begitu saja meninggalkanku?" Chaeyeon masih memeluk Sakura erat sambil menenggelamkan kepalanya di leher Sakura.
Sakura bisa mencium aroma campuran jasmine dan mint dari tubuh Chaeyeon. Aroma yang sangat khas, ia tahu Chaeyeon memakai parfum ini sejak dulu. Rasanya dia benar-benar terhanyut dengan perlakuan manis ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAUDADE
RomanceMiyawaki Sakura 2 tahun yang lalu berusaha melupakan patah hatinya dan pergi ke Tokyo.Setelah merasa mampu melewati masa-masa gelapnya,Miyawaki Sakura kembali ke Seoul untuk melanjutkan pendidikannya di Korea.Tapi takdir berkata lain siapa sangka or...