" I shouldn't see you
I should have lived in another world
If I had just lived without knowing you
I wouldn't have know this kind of pain"-K.Will (Love is Punishment)-
.
.
.
.
2 tahun yang lalu..."Kkura...tunggu aku di tempat biasa. Aku harus bertemu dengan Yoon Jung Ssaem dulu." Chaeyeon berkata pada Sakura sebelum dia pergi.
Sakura hanya mengangguk-angguk kemudian melangkah menuju bangku di kebun sekolah. Itu adalah tempat favorit mereka untuk makan siang di SMA. Persahabatan Sakura dan Chaeyeon saat SMP 2 tahun yang lalu terus berlanjut hingga mereka SMA. Mereka bahkan sengaja memilih melanjutkan sekolah di tempat yang sama. Tidak terasa ini adalah musim semi ketiga yang dilewati Sakura dan Chaeyeon bersama. Sakura yang tidak pernah memiliki teman menjalani 3 tahun terakhir hidupnya dengan bahagia.
Perasaannya yang hanya mengagumi Chaeyeon lama-lama berubah menjadi rasa cinta. Ketertarikannya yang semula hanya berupa rasa ingin tahu berubah menjadi rasa ingin memiliki Chaeyeon seutuhnya. Sakura selalu berusaha mengabaikan rasa ini. Dia tahu ini tidak benar, rasa ini pasti akan mengubah segalanya. Karena itu dengan berbagai cara dia menyingkirkan perasaanya. Dia 'harus' menganggap Chaeyeon sebagai temannya.
"Kkura-chan..sudah lama menunggu?" Chaeyeon tiba-tiba menegur sambil membawa kotak bekal.
Kebiasaan Sakura 2 tahun yang lalu telah mengubah gaya hidup Chaeyeon. Entah sejak kapan dia mulai mengikuti kebiasaan Sakura yaitu membawa bekal ke sekolah.
"Oh? Chaeyeon-ah" Sakura terlihat kaget melihat kedatangan Chaeyeon yang tiba-tiba.
Chaeyeon duduk di samping Sakura dan mulai membuka kotak bekalnya begitu juga Sakura. Mereka makan berdua dengan tenang, entah kenapa Chaeyeon menyukai suasana seperti ini. Dia bukan seseorang yang senang kesunyian sebenarnya, berbeda dengan Sakura yang selalu terlihat kalem. Tapi bersama Sakura membuat dirinya nyaman, tanpa sadar dia mulai menyukai ide makan siang di tempat sepi seperti ini sejak 2 tahun yang lalu.
"Tadi aku bertemu Seo Changbin lagi..." Chaeyeon membuka obrolan memecahkan kesunyian diantara mereka.
Sakura yang mendengar perkataan Chaeyeon tiba-tiba berhenti mengunyah. Hatinya tersengat saat mendengar nama Seo Changbin. Dia tahu Changbin adalah siswa populer di sekolah yang selalu mengejar-ngejar Chaeyeon. Sakura berusaha tersenyum dan berpura-pura antusias mendengar cerita Chaeyeon.
"Ah, jadi kali ini hadiah apalagi yang diberikan padamu?"
Chaeyeon hanya mengangkat bahunya acuh, "dia tidak memberikan apa-apa, hanya saja..."
"Dia mengajakku bertemu sepulang sekolah nanti." Chaeyeon melanjutkan perkataannya.
"Ah..." Sakura berusaha senormal mungkin,tapi entah kenapa dia terdengar sangat sedih.
"Jadi kau akan pulang bersamanya hari ini?" Sakura kembali bertanya.
"Tidak, aku tidak tertarik dengannya." Chaeyeon lagi-lagi menjawab dengan tidak peduli.
Sakura tanpa sadar menghela napas lega, dia tahu Chaeyeon begitu populer. Chaeyeon itu bintang sekolah, tentu saja banyak yang mengincarnya.
Chaeyeon yang melihat Sakura hanya tersenyum kecil.
"Kenapa? Ada sesuatu yang menganggumu?"
Sakura gelagapan mendengar pertanyaan Chaeyeon, dia kemudian berusaha mengalihkan topik.
"Ehm...k-kau tidak mau makan telur gulung itu? Sini biar ku makan." Sakura mengambil telur gulung dari bekal Chaeyeon dengan sumpit.
Chaeyeon sadar setiap dia bercerita tentang pria yang menyukainya maka Sakura akan terlihat tidak nyaman. Kadang hal itu membuat Chaeyeon gemas dan ingin menggoda Sakura. Dia sendiri tidak mengerti kenapa dia seperti itu. Chaeyeon selalu merasa aman berada di dekat Sakura dan dia tidak ingin kehilangan seorang sahabat seperti Sakura. Namun di sisi lain dia tidak mengerti perasaannya saat ini apakah hanya sebatas kasih sayang sebagai seorang sahabat...atau lebih?
KAMU SEDANG MEMBACA
SAUDADE
RomanceMiyawaki Sakura 2 tahun yang lalu berusaha melupakan patah hatinya dan pergi ke Tokyo.Setelah merasa mampu melewati masa-masa gelapnya,Miyawaki Sakura kembali ke Seoul untuk melanjutkan pendidikannya di Korea.Tapi takdir berkata lain siapa sangka or...