13.Let's End it Here

510 69 29
                                    

"Is love all shattered away?
I call out your name alone but still you would not answer me
Will you look at me now and then?
The past drenched with happiness is slowly vanishing"

- Jung Jae Wook (Take Care of My Heart)~
.
.
.
.
.
.
.
Minjoo termangu mendengar cerita Sakura mengenai 2 tahun lalu dan apa yang terjadi padanya tadi sore. Dia sekarang paham mengapa 2 tahun yang lalu tatapan Sakura begitu terluka saat Chaeyeon mengatakan itu hanya gosip. Saat itu Minjoo hanya bisa mendengarkan dari tempat duduknya, andai saat itu dia memberanikan diri untuk menghibur Sakura mungkin dia bisa berteman dengan wanita itu sejak 2 tahun yang lalu. Mungkin Sakura tidak akan pergi ke Jepang. Mungkin Sakura tidak perlu merasa sendirian.
Mungkin...

"Aku tidak tahu harus bagaimana sekarang, Minjoo-ya..." Sakura berkata dengan suara bergetar.

"A-aku tidak tahu hubungan kalian serumit itu?" Minjoo tidak tahu harus bersikap seperti apa. Dia hanya mengira ada sedikit kesalahpahaman antara Chaeyeon dan Sakura, dia tidak tahu bahwa Chaeyeon adalah masalah utamanya.

Sakura hanya menghela napas panjang setelah menceritakan segalanya pada Minjoo. Rasanya semua beban yang telah menjadi racun di hatinya menghilang sedikit demi sedikit.

"Aku pasti sangat tolol kan? Bisa-bisanya aku membiarkan dia kembali ke hidupku lagi..."

Minjoo mengigit bibir bawahnya perlahan, dia tidak suka melihat Sakura seperti ini. Rasanya ini bukan Sakura yang ia kenal. Meskipun Sakura angkuh dan dingin tapi dia bukan wanita yang terlihat rapuh. Sakura adalah penyelamatnya 4 tahun yang lalu tapi saat ini wanita di depannya terlihat begitu lemah. Tanpa sadar Minjoo mendekatkan tubuhnya, dia mengusap lembut air mata di pipi Sakura kemudian dia memeluk erat tubuh Sakura, wanita ini butuh pelukan yang menenangkan.

"Tenangkan dirimu...mungkin kau harus mendengarkan penjelasan Chaeyeon."

Sakura yang mendapatkan pelukan dari Minjoo membenamkan kepalanya di pundak Minjoo. Dia bisa merasakan tangan Minjoo yang menepuk punggungnya perlahan, rasa hangat menjalar ke tubuhnya. Dia memang membutuhkan ini, dia butuh pelukan hangat. Dia tidak butuh orang yang akan menghakiminya, dia bersyukur mengajak Minjoo ke rumahnya.

"Tidak ada yang perlu dijelaskan...aku sudah melihatnya sendiri...d-dia berciuman dengan pria itu..." Suara Sakura kembali bergetar, ingatannya kembali pada kejadian tadi sore.

"Mungkin...mungkin ada penjelasan untuk semua itu Sakura-ya..."

Sakura hanya diam tidak menjawab. Minjoo tahu dia pasti terlihat bodoh sekarang, ini adalah kesempatannya untuk menjadi lebih dari seorang teman untuk Saku tapi dia tidak memiliki keberanian. Mungkin dia sama pengecutnya seperti Chaeyeon, dia tahu Sakura masih mencintai Chaeyeon. Selalu ada tempat untuk Chaeyeon di hati Sakura dan Minjoo tahu dia tidak akan bisa merebut posisi itu.
_______________________________

Sakura membuka matanya perlahan ketika sinar matahari menyeruak masuk ke kamarnya. Pasti Ibu yang membuka gorden jendelanya. Sakura menggerutu kesal, kepalanya terasa berat dan dia bisa merasakan matanya membengkak parah. Entah berapa lama dia menangis kemarin malam, emosi yang sudah menumpuk selama 2 tahun dan melihat Chaeyeon berciuman dengan pria lain membuat Sakura bertingkah seperti orang gila semalaman.

Sakura melihat tangan yang melingkar di pinggangnya, dia menoleh ke samping dan terkejut melihat Minjoo yang sedang tidur di sebelahnya. Dia tidak tahu bagaimana Minjoo bisa tertidur di sampingnya, samar-samar dia teringat Minjoo yang menenangkan dirinya dan menyanyikan lagu pengantar tidur hingga ia terlelap.

SAUDADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang