14.Ray Of Hope

767 70 22
                                    

Chaeyeon menatap kosong saat Prof Kim di hadapannya sedang menjelaskan mengenai sejarah dance kontemporer. Dia masih mengingat kejadian seminggu yang lalu, rasa sakit masih tersisa. Air mata mulai menggenang namun dengan cepat dia mengusap pipinya sebelum teman di sebelahnya sadar tapi sepertinya dia terlambat.

"Ya Chaeyeon-ah...apa kau menangis?" Wanita yang bernama Yena sedang menatapnya.

Chaeyeon hanya tersenyum getir.
"Aku tidak apa apa,Yena." Chaeyeon membalas dengan berbisik.

Temannya itu hanya menatapnya serius.
"Lee Chaeyeon, katakan apa yang terjadi? Sudah seminggu kau seperti ini."

Chaeyeon menghindari tatapannya dari Yena, dia tahu wanita itu pasti sadar dengan tingkah lakunya akhir-akhir ini. Dia berjanji pada dirinya bahwa dia tidak ingin berbicara dengan siapapun mengenai hubungannya dengan Sakura, dia yakin dia bisa mengatasinya sendiri. Tapi setelah selama seminggu ini Sakura selalu menghindarinya, sekarang dia merasa butuh bantuan agar dia bisa berbaikan kembali dengan Sakura.

Prof Kim menyelesaikan kelas lebih awal dan hanya meninggalkan beberapa tugas riset yang harus dikerjakan. Lee Chaeyeon keluar dari kelas menuju vending machine untuk membeli kopi, kepalanya terasa sakit setelah beberapa hari ini kurang tidur. Dia butuh kafein yang lebih banyak untuk membuat tubuhnya tetap segar. Yena mengikuti langkah Chaeyeon, dan menariknya menuju bangku taman yang kosong.

"Ya...Choi Yena! Aku ingin membeli kopi!!" Chaeyeon merengek berusaha melepaskan dirinya dari tarikan Yena.

"Kita perlu bicara tentang dirimu!!" Yena tidak mau kalah dan masih memaksa Chaeyeon mengikutinya.

Chaeyeon hanya pasrah mengikuti Yena dari belakang, dia duduk di bangku taman dengan wajah cemberut. Yena menatap Chaeyeon dengan serius, berharap wanita itu akan bercerita tentang kegelisahannya. Chaeyeon hanya membuang tatapannya ke sembarang arah agar tidak bertemu dengan mata Yena.

"Oke, sekarang katakan apa masalahmu?" Yena memegang wajah Chaeyeon memaksa mata mereka bertemu.

Chaeyeon memainkan ujung kemejanya, dia tidak tahu harus memulai dari mana. Apakah dia harus menceritakan kesalahannya sejak SMA dulu? Atau dari pertemuan pertama mereka di kafeteria? Atau kesalah pahaman Sakura tentang ciumannya dengan Hyunjin?

Chaeyeon memutuskan untuk bercerita permasalahannya dari awal, mungkin Yena bisa membantunya. Yena hanya menatap Chaeyeon tidak percaya setelah dia menyelesaikan ceritanya. Komentar pertama Yena setelah mendengarkan cerita Chaeyeon adalah,

"Wow, kau benar-benar pengecut..."

Chaeyeon memutar bola matanya kesal, dia menyesal menceritakan masalahnya pada Yena. Wanita ini bahkan mengejeknya sekarang, walaupun Chaeyeon tahu dia memang pengecut 'dulu'. Tentu saja dulu, sekarang Chaeyeon sudah berubah, dia sedang berjuang untuk Sakura tapi wanita itu malah membuat situasinya semakin rumit karena tidak mau mendengarkan penjelasan Chaeyeon.

"Maksudku dulu...dulu kau pengecut. Tapi sekarang kau bukan pengecut lagi..." Yena dengan cepat mengkoreksi ucapannya, takut melihat ekspresi Chaeyeon yang muram.

"Jadi menurutmu aku harus bagaimana sekarang? Dia bahkan tidak mau berbicara denganku lagi, aku sudah mencoba berbagai cara tapi 'bodyguardnya' selalu siap siaga..." Chaeyeon dengan sengaja menekan kata bodyguard di ucapannya.

"Bodyguard?"

"Kim Minjoo...."

Mata Yena membulat besar, siapa yang tidak kenal Kim Minjoo. Wanita itu cantik dan menawan, bahkan mahasiswa dari departemen lainpun mengakui bahwa Kim Minjoo adalah perwujudan bidadari di dunia ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAUDADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang