Do you see my heart? Why is it love?
I was never gonna fall in love again
But I'm such a fool-Davichi (It's Alright, It's Love)-
Sakura berdiri kaku. Dia tidak tahu harus menjawab apa. Chaeyeon menatapnya keheranan.
"A-ah...kudengar kau sakit..." Sakura menjawab dengan suara pelan.
Bukankah Chaeyeon sakit? Mengapa sekarang dia terlihat baik-baik saja. Sakura merasa bingung dengan situasi ini tapi Chaeyeon masih diam tidak menjawab perkataan Sakura.
"K-kurasa aku salah informasi. Kalau begitu aku pergi dulu" Sakura pamit ingin pergi. Dia rasanya ingin menciut lalu menghilang tanpa bekas.
Chaeyeon menahan lengan Sakura saat dia ingin melangkah pergi.
"Kau tidak salah informasi...aku memang sakit" Chaeyeon akhirnya membuka suara.
"Tapi kau terlihat sehat..."
"Masuklah dulu..." Chaeyeon mengajak Sakura untuk masuk ke dalam apartemennya.
"Eh?? Tidak usah..aku akan pulang saja" Sakura menolak permintaan Chaeyeon. Dia berusaha melepaskan tangannya dari pegangan Chaeyeon.
"Masuk."
Chaeyeon menekan kombinasi password pintu apartemennya. Kemudian menarik Sakura masuk ke dalam.
_________________________________________Apartemen Chaeyeon sangat besar dan mewah. Sakura sedang menebak-nebak berapa ratus juta won yang dikeluarkan oleh Chaeyeon atau lebih tepatnya orang tua Chaeyeon untuk membeli unit ini. Chaeyeon membawa Sakura untuk duduk di sofa ruang tengahnya.
"Kkura-chan, kau datang ke sini untuk menjengukku?" Chaeyeon bertanya sambil tersenyum lebar.
Sakura hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.
"Benarkah?" Mata Chaeyeon membulat besar. Dia terlihat sangat senang.
"Lalu kenapa kau tidak kuliah jika sudah sembuh? Bolos?" Sakura menatap Chaeyeon tajam.
"Tidak, aku memang sakit. Baru tadi pagi demamku reda, karena itu aku bisa keluar membeli makanan." Chaeyeon menjelaskan panjang lebar.
"Ah...jadi kau sendirian saat sakit?" Sakura tiba-tiba merasa iba pada Chaeyeon.
Sakura merasa kasihan dengan wanita di depannya. Membayangkan Chaeyeon sendirian saat sakit membuat hatinya nyeri. Siapa yang membelikan dia obat? Siapa yang memasakkan dia makanan? Pantas saja Chaeyeon butuh waktu lama untuk sembuh karena tidak ada yang memperhatikan dia.
"Jangan menatapku seperti itu..." Chaeyeon berkata diikuti dengan tawa pelan. Dia tahu Sakura sedang mengasihani dirinya.
"Kau baru pulang dari kampus ya?" Chaeyeon berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
Lagi-lagi Sakura hanya mengangguk tanpa bersuara.
"Kau pasti belum makan malam kan? Ah, tapi aku hanya punya ramyeon..." Chaeyeon menghela napas. Dia baru menyadari dia tidak memiliki apapun untuk dimakan selain ramyeon.
Sakura melirik ke arah kantong plastik yang tergeletak di meja. Itu adalah kantong plastik yang Chaeyeon bawa tadi. Ada beberapa bungkus ramyeon di sana.
"Mungkin aku perlu layanan delivery. Kau mau apa?" Chaeyeon bersiap-siap menekan nomor telepon di ponselnya.
Sakura menggeleng pelan, "Kau punya bahan makanan?" Sakura bertanya pada Chaeyeon.
"Kurasa ada, kadang Ibuku datang untuk membawakan bahan makanan. Tapi aku tidak sempat memasak"
"Dimana dapurmu?" Sakura beranjak dari duduknya dan mulai berjalan.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAUDADE
RomansaMiyawaki Sakura 2 tahun yang lalu berusaha melupakan patah hatinya dan pergi ke Tokyo.Setelah merasa mampu melewati masa-masa gelapnya,Miyawaki Sakura kembali ke Seoul untuk melanjutkan pendidikannya di Korea.Tapi takdir berkata lain siapa sangka or...