Keputusan Khanza sudah bulat, dia akan membuat Rey nyaman akan kehadiran nya yang hanya orang asing
Kalau Dhea dulu bisa membuat dirinya penting bagi Rey, kenapa dia tidak
Khanza dan Dhea kan sama saja, Dhea juga dulu bilang kalo dia ingin mendapatkan Rey dia harus mendapatkan hatinya dulu
Salah satu jalannya yaitu membuat Rey nyaman dan menyadari kehadiran nya
"Kita duduk disana aja yuk, ada Rey sama temen temannya" ajak Dhea saat melihat meja Rey di pojokan kantin
Mereka sedang istirahat dan Khanza menurut saja
Dhea mengambil tempat di samping Rey sedangkan Khanza didepannya
"Kalian nggak keberatan kan kalo gue duduk disini?" tanya Dhea
"Siapa yang berani dhe, salah salah kena bogeman dari abang Rey" celutuk Raka diujung meja
Dhea terkekeh dan melihat wajah Rey yang sudah menunjukkan aura perang
"Selow dong Rey, gue kan cuma becanda" Raka menunjukkan jari telunjuk dan tengah berbentuk V seolah meminta perdamaian
"Aelah lo ngambek terus" tangan Dhea bergerak mencubit pipi Rey "kayak cewek lagi PMS" lanjutnya yang membuat Rey membalas cubitan di pipi Dhea
"Bilang apa lo tadi?" Rey balik mencubit pipi chubby Dhea tanpa ampun
"Iya iya sorry" akhirnya Dhea memohon agar dilepaskan
"Apalah daya kita jadi obat nyamuk" sahut Daniel yang sudah dari tadi diam tak bersuara melihat tingkat dua bocah itu
"Hello, disini nggak ada nyamuk" balas Dhea mengibarkan bendera perang
"Eh Khanza napa lo diem mulu, udah kayak patung aja" akhirnya ada juga yang melirik Khanza setelah kata itu keluar dari mulut Juna
"Terus gue harus ngapain? Masa gue ikut ikutan kesal" balas Khanza sekenanya
Semua terdiam, melihat susana hening Khanza langsung melepaskan tawanya "serius amat ngeliat nya, emang gue pisang apa?" Khanza menaikkan satu alisnya dan menahan tawa
"Lo ngatain kita monyet?" Celetuk Raka tak terima
"Menurut lo?" Khanza terkekeh melihat wajah Raka yang kesal
"Wah nggak Dhea nggak lo sama aja ya, nyebelin" Raka mendramatisir keadaan yang membuat dia mendapatkan tatapan jijik dari mereka semua
"Lebay kudrat lo" Daniel melemparkan sedotan minuman nya dan mengenai kepala Raka
Semua tertawa lebar menanggapi kelakuan mereka berdua, sedangkan Rey hanya menampakkan senyum tipisnya
Khanza sudah mulai terbiasa dengan mereka begitu juga mereka yang sudah bisa menanggapi kehadiran Khanza
🍁🍁🍁🍁🍁
"Kalian nanti ada acara nggak?" Syerly, teman sekelas Dhea yang duduk pas didepannya berbalik ke arah Dhea dan Khanza
"Kenapa emang?" Tanya Dhea to the point
"Gue mau ngajak kalian ke cafe mama gue, hari ini grand opening" ajak Syerly yang mendapatkan pertimbangan dari keduanya
"Oke gue bisa kalo gitu, makan gratis sesekali hehehe" Dhea langsung mengiyakan dan langsung nyengir nyegir
"Makanya gue ajak karna lo pasti nggak bakalan nolak" Syerly bersorak antusias saat mendapatkan anggukan dari Dhea
"Lo gimana Za?" Tanya Dhea yang mengagetkan Khanza
"Aelah ngelamun aja lo" celetuk Syerly
"Iya gue bisa, cuma.."
KAMU SEDANG MEMBACA
SINCERE [TAMAT]
Подростковая литератураbagi dhea kebahagiaan orang disayanginya adalah prioritas nya, sehingga membuat dia mengorbankan kepentingan nya dengan tulus hati sama hal nya dengan rey yang mementingkan kebahagiaan sahabat kecilnya dhea sampai mereka terjebak dalam sebuah rasa y...