32. Kecewa

611 39 0
                                    

Drrrrttt.... Drrrrttt....

Ada notifikasi yang masuk ke ponsel Khanza dari nomer yang tak di kenal dan dia langsung membuka nya

Wajahnya yang tadi biasa saja langsung berubah merah padam karena menahan sakit di hatinya

Isi dari notifikasi itu membuat Khanza beranjak dari kursinya dan keluar dari kelas untuk mencari seseorang

Khanza sedari tadi duduk dalam kelas menunggu Rey yang berjanji menghampiri nya

Dengan rasa marah dan kecewa nya Khanza langsung ke kantin dan mata nya menyusuri setiap sudut kantin

Setelah menemukan orang itu, Khanza langsung menghampiri nya "dhe! Gue perlu bicara sama lo" dan orang yang Khanza cari itu adalah Dhea, sahabat nya sendiri

"Ngomong aja Za! Sini duduk bareng gue dan Syerly, kita udah lama nggak bareng kan?" Dhea dengan antusias langsung mempersilahkan Khanza duduk karena beberapa waktu ini mereka sempat diam diaman, bukan Dhea sebenarnya yang mulai tapi Khanza yang tidak memperdulikan Dhea saat diajak ngobrol

"Gue mau kita bicara 4 mata dan nggak disini" Khanza mengucapkan itu sembari melihat ke arah Syerly dan Syerly pun mengerti akan kode yang diberikan Khanza

"Udah Lo pergi aja! Mungkin ini penting kan?" Syerly langsung mendorong tubuh Dhea pelan untuk segera mengikuti Khanza yang sudah mendahului nya

Dengan sedikit berlari, Dhea bisa menyejajarkan posisinya dengan Khanza yang sedari tadi terus saja berjalan tanpa menoleh ke arahnya

Khanza membawa nya ke taman belakang sekolah karena dia merasa ini tempat yang jauh dari keramaian

"Lo mau.."

Baru saja Dhea buka suara, Khanza sudah memperlihatkan layar ponselnya ke hadapan wajah Dhea

"Apa maksud nya ini? Bukannya gue udah bilang jauhin Rey!" Khanza menaikkan satu oktaf suara nya dan menatap Dhea dengan sorot kekecewaan

Dhea terkejut saat melihat layar ponsel Khanza, disana terdapat foto dia dengan Rey yang sedang makan mie ayam kemarin dan tangan mereka berdua saling menggenggam

"Gue bisa jelasin Za!" Dhea menatap Khanza penuh harap agar Khanza mau mendengarkan

"Gue nggak perlu penjelasan kenapa lo bareng Rey, gue kecewa karena lo nggak megang janji lo sendiri dhe! Apa arti persahabatan kita selama ini?" Khanza terlihat sangat kecewa dengan Dhea

"Za! Kemarin gue dan dia habis dari pemakaman kak Arkan" Dhea tidak habis fikir dengan jalan pikiran Khanza saat ini

"Wow! Habis ke pemakaman lo langsung makan berdua terus mesra mesraan sama pacar orang gitu? Lo bener bener nggak tau malu yah?" Khanza meremehkan Dhea dan membuat Dhea naik darah

Plak!!!

Satu tamparan mendarat mulus di pipi Khanza, Dhea sudah tidak tahan lagi dengan semua ini

"Gue nggak nyangka! Semua pengorbanan gue bahkan nggak pernah lo hargai Za, gue rela jauhin sahabat gue sendiri demi lo! Gue rela minta dia deketin lo walau gue cinta sama dia. Supaya apa? Supaya lo bahagia" Dhea berteriak di wajah Khanza karena dia sudah sangat kecewa

"Jadi bener kan kalo lo  yang nyuruh Rey deketin gue? Lo udah ngebuktiin kalo persahabatan kita sampai disini" Khanza sangat murka dan dia berubah menjadi sangat menyeramkan sehingga membuat Dhea mundur beberapa langkah "lo nggak ngerasain penderitaan gue selama ini! Gue menderita sendirian" ucap Khanza dengan dingin dan semakin mendekati Dhea dengan aura wajah seperti psikopat

"Lo sadar Za! Gue ngelakuin ini karena gue sayang sama lo" Dhea kian menjauh dari Khanza

"Gue benci di kasihanin oleh lo! GUE BENCI!" Khanza hendak menjambak rambut Dhea tapi ada tangan yang mengahalangi nya

SINCERE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang