Suasana yang tenang di kelas XI IPA 1 membuat guru betah mengajar disini
Rey sedang mengerjakan soal di papan tulis sedangkan dua sahabat nya sedang asik mabar PUBG
Keadaan mereka yang duduk di belakang, membuat mereka leluasa bermain game
"Kampret emang lo ka, guru didepan. lo malah main game disini" celetuk Juna sok bijak karena dia sedang tidak bermain dan membalik badannya menghadap Raka
"Eh ngapain juga gue urusin tuh pelajaran, dadu dilempar aja pakek di hitung segala" balas Raka sarkas mengenai soal peluang yang sedang dikerjakan Rey didepan
Sekarang memang sedang pelajaran matematika dan membahas tentang peluang
"Mantul emang jawaban lo" Daniel membenarkan ucapan Raka karena dia juga sedang main game
Juna cuma bisa geleng geleng kepala menghadapi dua spesies seperti mereka "gue heran kenapa kalian bisa masuk kelas unggul" dia berpikir sejenak
"Ribet amat hidup lo, itu aja dipikirin. Jadi ilmuan aja lo sekalian terus nemuin cara supaya lo kagak jomblo lagi" Cerocos Raka yang membuat Juna mendelik sedangkan Daniel sudah tertawa terpingkal pingkal tapi masih terkontrol
Rey yang baru datang pun mengernyit bingung dengan keadaan ke tiga sahabat nya itu
"Udah orang ulang tahun kagak usah bingung sama kelakuan makhluk astral ini" Juna menjawab dengan menyinggung soal ultah nya Rey
Rey malah memilih untuk diam dan segera duduk kembali pada tempatnya sembari melihat Raka dan Daniel yang masih main game
"Baiklah anak anak karena bab yang akan kita pelajari selanjutnya kurang lengkap dibuku ini jadi kita harus pergi ke perpus, siapkan alat tulis kalian dan langsung ke perpus ya" bu sandra, guru matematika itu menginterupsi semua murid kelas itu untuk pergi ke perpus
"Iya buk" semuanya bergegas keluar kelas mengikuti bu sandra yang sudah duluan ke sana
Dalam perjalan ke perpus, indra pendengaran bu sandra menangkap suara ribut dari kelas sebelah. kelas mana lagi kalo bukan XI IPA 2, kelasnya Dhea
Dalam kelas, Dody si pentolan kelas sedang bernyanyi dengan suara sumbang sedangkan temannya sedang mengumpat karena kalah saat main game
Lain cowok, lain lagi cewek. Mereka malah lesehan dilantai menonton drakor bareng dan sesekali menjerit karena baper akan akting idola mereka
"Permisi" suara itu membuat semua kepala mendongak dan keadaan kelas langsung terdiam "Guru mana sekarang yang mengajar?" Lanjutnya
"Bu vivia buk" sahut kania, si sekretaris
"Kalo begitu kalian semua ikut saya ke perpus, berhubung bu vivia tidak datang kalian bisa mengejar pelajaran saya yang tertinggal" ucapan bu sandra barusan mendapat kan desahan dari semua penghuni kelas itu
Dengan sangat terpaksa mereka semua mengikuti bu sandra, kalo tidak guru yang satu ini bakalan mengadu pada bu Mira
"Kesel banget gue padahal kan kita enak enakan lagi free class" Dhea menghentakkan kakinya kesal pada guru yang tak jauh di depannya
"Iya gue juga kesel, padahal kan tadi mereka mau jadian. Eh udah tutup deh" Syerly kini ikut ikutan seperti Dhea sedangkan Khanza yang berada ditengah tengah mereka hanya terkekeh mendengarnya
"Loh? Kok ada kelas lain buk?" Tanya Dhea saat melihat murid dari kelas XI IPA 1
"Saya memang sedang mengajar dikelas mereka, karena kalian juga tidak ada guru jadi saya memutuskan untuk menggabung kelas kalian. Lumayan kan kalian bisa saling sharing tentang pelajaran ini?" Jawab bu sandra dengan menampilkan wajah senang sumringah
KAMU SEDANG MEMBACA
SINCERE [TAMAT]
Teen Fictionbagi dhea kebahagiaan orang disayanginya adalah prioritas nya, sehingga membuat dia mengorbankan kepentingan nya dengan tulus hati sama hal nya dengan rey yang mementingkan kebahagiaan sahabat kecilnya dhea sampai mereka terjebak dalam sebuah rasa y...