Setelah kejadian meninggal nya mama Khanza, kini dia masih di rumah Dhea karena papanya belum juga pulang dari luar negeri
Katanya ada sedikit gangguan makanya pesawat itu belum bisa terbang ke indonesia
Pagi yang hangat dirasakan Khanza di kediaman keluarga Dhea
"Za! Lo mau sekolah?" Tanya Dhea yang hanya dibalas anggukan
Dhea baru saja turun dari lantai dua dan langsung duduk di samping kiri ayah nya
Itu memang tempat duduk yang selalu dia jaga agar bisa selalu dekat dengan ayahnya
Sedangkan Khanza duduk disebelah Dhea tepat didepan El
"Nasi goreng nya udah siap" Aroma nasi goreng buatan bunda sudah tercium dan Dhea langsung antusias
"Ayam goreng ada nggak bun?" Tanya Dhea lagi saat bundanya sudah duduk didepan nya
"Ish kamu ini dhe, mintanya ayam goreng mulu. Hari ini nggak ada, makan aja telur ceplok itu" bunda langsung menyuguhi nasi dan telur yang sudah siap dimasak sedangkan Dhea mau meluncurkan aksi mogoknya
Tapi ucapan El malah membuat nya gagal "kalo lo nggak mau, udah buat gue aja" El berancang ancang mengambil makanan Dhea tapi tangan nya langsung di tepis
"Udah ih nggak malu sama Khanza" bunda menghentikan aksi mereka berdua dan memperhatikan Khanza yang belum menyentuh makanannya
"Khanza, kamu nggak makan sayang?" Tanya Runi lembut
"Euuuh.. maaf tan, Khanza sebenarnya nggak bisa makan berat kalo pagi" Khanza memelankan suaranya karena merasa tidak enak
"Nggak papa kok, bun ambilin roti buat Khanza" ayah langsung mengerti dan menyuruh bunda mengambil roti didapur
"Maaf ya om ngerepotin" ulang Khanza lagi karena dia memang tak enak hati
"Aduuh kamu nggak usah gitu dong, om sama tante udah anggep kamu itu keluarga. Jangan pernah sungkan sama kami ya?" Runi yang baru datang dari dapur langsung menyambar agar suasananya tidak canggung
Khanza tersenyum tulus, dia begitu merasakan kehangatan di keluarga ini. Keluarga yang seperti diidamkan oleh Khanza selama ini
"Pantas saja Dhea sangat baik dan penyayang, ternyata keluarganya sangat hangat dan harmonis" batin Khanza
Dhea dan Khanza berangkat diantar oleh El
"Belajar yang bener lo jangan main mulu" ucap El saat mereka keluar dari mobil
"Iya babang tamvan kuh" Dhea sengaja mengatakan kalimat itu dengan lebay sekaligus alay karena El sangat anti dengan sikap itu
Khanza ikut terkekeh saat Dhea melancarkan aksi menggoda abangnya itu. Mereka sangat lucu begitu pikir Khanza
"GOOD MORNING ALL" pekik Dhea di ambang pintu kelas nya
"Berisik dhe" celetuk Syerly dan Dhea hanya cengengesan tidak jelas
Kriiiiinggg....
"Lah baru juga dateng udah bel aja, kagak bener nih sekolah" celutuk Dhea saat suara bel berbunyi nyaring
"Keluar aja kalo nih sekolah kagak bener, ribet amat" balas dody yang tengah menghapus papan tulis
"Eh dodol gue nggak minta saran lo" Dhea mencebik bibirnya saat mendapati jawaban dody tadi "sok asik lo" lanjut nya
Semua murid tiba tiba berhamburan masuk dan itu tandanya guru lagi on the way
"Pagi semua" sapa guru anggun yang bernama vivia, guru honor yang eksis di sosmed itu memang bukan guru killer tapi dia sangat terkenal karena pelit nilai
KAMU SEDANG MEMBACA
SINCERE [TAMAT]
Teen Fictionbagi dhea kebahagiaan orang disayanginya adalah prioritas nya, sehingga membuat dia mengorbankan kepentingan nya dengan tulus hati sama hal nya dengan rey yang mementingkan kebahagiaan sahabat kecilnya dhea sampai mereka terjebak dalam sebuah rasa y...