28. Down

545 39 7
                                    

Dhea keluar dari taksi yang dinaiki nya tadi, perlahan memasuki pintu gerbang rumah sakit itu melalui halaman.
Memasuki gedung nya dan mulai menapaki koridor yang sepi,
Hanya sesekali para perawat tampak hilir mudik

Dhea berjalan ke arah samping kiri, di seberang sana terdapat hamparan halaman luas dan terlihat beberapa pasien yang sedang di dorong dengan kursi roda

Dhea langsung menuju ruang yang sudah diberi tahu oleh Syerly tadi, ruang itu tak jauh dari tempat ia berdiri sekarang

"Assalamualaikum" Dhea mendorong pintu didepan nya dan mengucapkan salam saat memasuki ruangan berbau obat obatan itu

"Waalaikumussalam, mari masuk Dhea!" Aunty menyambut nya dengan ramah

"Syerly mana aunty?" Tanya Dhea saat tak melihat penampakan cewek itu

"Dia lagi keluar sebentar katanya mau cari makan"

Dhea hanya ber-oh panjang sebagai balasan dan menghampiri Arkan

"Hay kak! Gimana keadaan kakak?" Dhea langsung duduk di kursi samping brangkar tempat Arkan tidur saat ini

"Gue baik baik aja kok cuma rambut gue aja yang rontok" Arkan melepas penutup kepalanya dan memang terlihat tidak ada lagi rambut

Dhea tertegun hampir tak percaya, rambut yang pernah dia jambak dulu itu sudah tidak ada lagi
Dia langsung tau kalo itu efek dari kemoterapi dan serangkaian pengobatan yang Arkan jalani lainnya

"Kenapa bengong gue mirip kayak tuyul yah?" Arkan langsung terkekeh dengan lawakan yang dia buat sendiri

"Kalo kak Arkan tuyul aku bak yul nya dong?" Dhea langsung menaggapi ocehan Arkan agar dia tidak terlalu bersedih

"Kalian ini ngapain coba ngomongin tuyul segala kalo beneran ada gimana? Mama merinding ih" mamanya Arkan juga ikut menimpali percakapan mereka berdua dan bergidik ngeri karena dia memang sangat takut kalo berbau horor

"Ini tuyul nya lagi tiduran" Arkan menunjuk diri sendiri dan langsung tertawa saat melihat wajah mamanya menampakkan tak suka

Dhea makin kagum dengan sosok yang dikenalnya beberapa bulan belakangan ini, dia adalah orang yang sangat kuat dan masih bisa tersenyum ceria bahkan ketika penyakit mematikan itu sedang menggerogoti tubuh nya

"Ma! Kayaknya tuyul itu butuh udara segar deh, aku mau jalan jalan bentar yah?"

"Ih Arkan apa apaan sih? Kamu itu anak mama paling ganteng bukan tuyul" mama nya langsung berkacak pinggang dan mengomeli Arkan

Arkan langsung bangun di bantu oleh Dhea dan langsung duduk di kursi roda yang memang disediakan di ruangan itu

"Biar Dhea aja ya aunty? Aunty istirahat aja disini" Dhea mengambil alih kursi roda dan membawa Arkan keluar dari ruangan nya

Dhea membawa Arkan ke taman dekat ruangan nya untuk berjaga jaga apabila Arkan tiba tiba drop

Taman itu sangat teduh karena pohon pohon yang ada ditaman itu sangat besar dan bunga bunga mempercantik jalan setapak yang mereka lalui

"Kita duduk disini aja ya kak?" Dia menghentikan kursi roda tepat di hadapan bangku taman yang diduduki Dhea sekarang

Terjadi keheningan sekitar beberapa menit sampai Arkan angkat suara "gimana camping seru?"

"Seru kak, tapi sayang kak Arkan nggak disana" Dhea nampak kecewa saat mengatakan itu sedangkan Arkan cuma bisa terkekeh menanggapi nya

"Tapi kan ada Rey disana!"

"Rey kan punya pacar kak! Masa aku ngintilin pacar orang sih? Ada ada aja" Dhea melihat lihat ke sekitar taman yang memang sangat cantik ini

"Lo nyesel nggak?" Tanya Arkan yang terdengar ambigu di telinga Dhea

SINCERE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang