25. Camping

506 46 0
                                    

Setelah pembagian rapor sabtu kamaren, kini angkatan kelas Xl SMA Cahaya melakukan camping ke daerah puncak

Bus sudah disiapkan sejumlah kelas Xl yaitu 6 kelas IPA dan 4 kelas IPS, semuanya ada 10 Bus

Dhea menaiki bus nomor 2 sesuai perintah pak Saidi sebagai pembina dari camping ini

Dhea duduk dengan Syerly sedangkan Khanza masih belum terlihat, dia memang sudah bilang ke guru pembina kalo dia bakalan telat datang

"Girang amat muke lo dhe?" Celutuk Syerly yang duduk di samping dengan tangan dipenuhi oleh cemilan

"Yeee... giliran muka gue bercahaya aja lo coment pas muka gue muram kemana aja lo" cibiran Dhea yang langsung dibalas gelak tawa oleh Syerly

"Huff akhirnya gue sampe juga! Capek gue lari dari gerbang" tanpa permisi Khanza langsung menyambar air yang ada di pangkuan Syerly dan meneguk nya sampai setengah

"Emang supir lo kagak nganterin sampe sini Za?" Tanya Syerly bingung

"Nggak bisa, kan jalan depan penuh sama bus semua" jelas Khanza yang dibalas oh-panjang oleh mereka berdua

"BAIKLAH ANAK ANAK KITA AKAN BERANGKAT SEBENTAR LAGI! JADI PERSIAPKAN DIRI KALIAN! DAN JANGAN ADA BARANG YANG TINGGAL" pak Saidi selaku pembina camping sudah memberitahukan tentang keberangkatan sebentar lagi lewat toa yang selalu dipegang nya itu

Bus didepan berangsur angsur melewati pagar SMA Cahaya, Bus yang dinaiki Dhea juga demikian

Kini dia duduk sendiri dan ditemani earphone di telinganya karena Syerly duduk di sebelah Khanza untuk mendengarkan cerita liburan Khanza di bali

Bukannya tak diajak, hanya saja Dhea sedang tidur sambil mendengarkan lagu

Dia tidak tidur semalam karena sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang harus dibawa hari ini. dia selalu saja begitu, mempersiapkan nya disaat kepepet

"Dhe.... bangun lo kebo" Syerly menggoyangkan bahu Dhea dengan kuat agar dia terbangun

"Argg... apaan sih?" Dhea mengerang dengan suara parau khas orang bangun tidur

"Eh ogeb ini nih udah masuk daerah puncak! Lo nggak mau liat pemandangan nya?" Syerly mendorong pelan kepala Dhea karena matanya masih setia tertutup

"Apaan sih lo? Kalo gue nggak bisa have fun disana karena ngantuk gimana? Mau tanggung jawab lo?" Dhea langsung mengomel di telinga Syerly yang memasang foker fave andalan nya

"Liat noh! Itu yang bakalan tanggung jawab!" Syerly langsung menujuk ke luar jendela karena sedari tadi Dhea membelakangi jendela

Dhea takjub dan tak bisa berkata apa apa dengan yang dilihatnya, disana terdapat hamparan kebun teh yang dilengakapi aliran sungai dan tempatnya tepat dibawah lereng gunung yang menjulang tinggi

Segaris senyuman langsung tertarik diwajah keduanya mengagumi ciptaan sang khaliq

Bus mulai memelankan lajunya dan membawa mereka masuk ke daerah hutan yang lebat

"Khanza mana?" Dhea celingak celinguk mencari keberadaan Khanza

"Dia lagi duduk di belakang bareng si Rindu, lagi cerita mungkin!" Syerly tidak memalingkan wajahnya dari jendela, jarang jarang bisa melihat pemandangan begini di jakarta

"ANAK ANAK LANGSUNG BERKUMPUL DI BAWAH YA! KITA BAKALAN ABSEN SEBENTAR LAGI" pak Saidi mulai berbicara lagi sesaat setelah bus berhenti

Siswa langsung berangsur angsur turun dari bus dan mengikuti arahan pembina untuk berbaris dengan rapi

SINCERE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang