5. Moodboster

47 4 0
                                    





Moodboster





- BACK TO YOU -

(Alkena Elsa Andjana Demira)

- BACK TO YOU -


Aku duduk di kursi kerja Mas Syahriel. Saat aku datang ke  kantornya ia tidak ada. Rekan kerjanya bilang kalau laki-laki itu sedang berada di ruang editor. Dan menyuruh ku menunggu di  ruangannya.

Sengaja aku tidak memberitahu Mas Syahriel kalau aku akan datang. Karena tak mau mengganggu jam kerjanya. Aku pernah datang ke  kantornya dulu saat aku mengurus novel ku. Setelahnya tidak pernah datang ke sini lagi. Dan ini kali pertamanya lagi aku datang bukan untuk mengurus novel. Tetapi ingin bertemu dengan editornya. Mas ku.

Aku mengambil figura foto yang berada di meja kerjanya. Foto dirinya dan kedua orang tuanya. Aku tau kalau itu orang tuanya karena Mas Syahriel pernah menunjukan foto kedua orang tuanya pada ku dulu. Senyum ku mengembang saat aku lihat dia mengenakan barang pemberian ku difoto itu. Wajahnya tak ada yang berubah mungkin potongan gaya rambutnya saja yang berbeda.

Jika kalian tanya aku anggap Mas Syahriel itu siapa? Aku akan jawab dia adalah moodboster ku. Karena dia seperti sumber semangat saat yang lain hadir hanya untuk menyakiti dia datang sebagai obat penyembuhnya. Jika ada orang yang menyakiti ku dia selalu bilang "Jangan dilawan dengan hal yang sama. Tidak melawan bukan berarti takut kalah. Hanya saja kita lebih pintar dengan mendoakannya semoga mendapat hidayah dari yang Maha Pencipta. Hukum karma itu berlaku. Kalau kita membalas perbuatannya dengan hal yang sama. Lalu apa bedanya kita dengan mereka?" Kalimat itu yang ia ucapkan beberapa tahun lalu. Dan masih terekam jelas dimemori ku sampai saat ini.

"Lho kamu ngapain di sini?"

Kala mendengar suara itu lamunan ku membuyar. Aku terkejut saat melihat dirinya yang berada di ambang pintu sambil membawa setumpuk kertas di tangannya. Buru-buru aku kembali meletakan figura itu pada tempat awalnya.

"Bukannya lagi interview? Gimana interviewnya lancar?" tanyanya sambil berjalan masuk.

Hati ku rasanya sesak saat harus mengingat kejadian itu. Aku merasakan mata ku mulai berkaca-kaca. Dan benar saja air mata ku jatuh. Rasanya aku ingin bilang kepadanya "Bisa tidak Mas kita tidak usah membicarakan ini?" Tetapi itu nggak mungkin.

"Mas.." panggilku dengan nada gemetar.

Ia menoleh kearah ku, buru-buru ia menghampiri ku dan duduk di kursi depan meja kerjanya. Kursi yang biasa untuk menerima tamu.

"Ko nangis? Kenapa Ken?" tanyanya khawatir.

Aku hanya diam. Aku tak berani menjawab. Bahkan menatapnya saja enggan bukan karena takut diterkam. Aku tidak tau harus mulai cerita dari mana. Aku justru makin terisak.

"Hei," panggilnya. Aku masih tidak berani mendongakkan kepala ku.

"Tenang Ken. Sebenar ya," ucapnya lagi. Ia beranjak bangun dan berlalu pergi. Aku tidak tau dia mau ke mana. Aku tidak mungkin menceritakan kalau aku bertemu dengan dia-orang masalalu ku. Dan dia adalah HRD perusahaan yang aku ingin. Karena selama ini Mas Syahriel nggak tau siapa Ghean. Karena aku tak ingin menceritakan tentang dia. Mas Syahriel memang tau kalau aku sempat punya pacar lalu putus. Tetapi dia tidak pernah mengetahui orangnya.

BACK TO YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang