7. The Past

45 3 0
                                    





The Past





- BACK TO YOU -

(Alkena Elsa Andjana Demira)

- BACK TO YOU -

"Mas doakan kamu berhasil interview nya. Santai aja enggak usah gugup gitu. Anggap aja kalau kamu lagi ngomong sama Mas."

Kalau saja bisa begitu Mas. Aku juga ingin - batin ku.

"Iya Mas."

"Semangat dong jangan lemas gitu," ucapnya dari balik telefon.

Sejak bertemu dengan Ghean kemarin rasa semangat ku menghilang. Bahkan saat aku menerima panggilan kerja berikutnya aku tidak merasa se-excited dulu waktu pertama kali. Semua rasanya berubah setelah kejadian kemarin itu.

Dan sejak aku menangis di kantor Mas Syahriel dia mencoba membuat ku tertawa. Saat melihat perubahan sikap ku yang berbeda. Aku menghargai usahanya membuat ku tertawa, tapi aku belum bisa untuk tertawa lepas. Seperti ada rasa yang mengganjal dalam hati.

"Iya Mas," aku tertawa kecil.

"Kamu sudah berangkat?" tanyanya.

"Belum. Ini lagi nunggu taksi onlinenya Mas," jawab ku.

Tak lama kemudian sebuah mobil sedan datang menghampiri ku. Dengan kaca mobil yang terbuka. Aku melihat laki-laki paruh baya tersenyum sambil sesekali melihat ponselnya.

"Dengan Mbak Alkena Elsa?" tanyanya ramah.

"Iya saya sendiri," jawab ku tersenyum.

Dia mengangguk, "mari saya antar Mbak."

Aku membalasnya dengan mengangguk mengiyakan. Sambil masuk ke dalam mobil.

"Aku lagi di jalan Mas," ucap ku memberitahunya.

"Ya sudah hati-hati di jalan. Kita lanjut nanti Mas harus lanjut kerja lagi. Good luck ya!" balasnya.

"Terima kasih ya Mas."

Sambungan teleponnya terputus. Kalau saja kemarin aku tidak bertemu dengan Ghean mungkin mood ku tidak akan berubah buruk seperti sekarang. Coba kalian bayangkan saat masalalu kalian hadir lagi, saat kalian sudah berhasil menutup kenangan itu rapat-rapat harus terbuka lagi karena dia. Apa yang dirasakan selain mood akan jadi buruk?

Tak lama kemudian taksi yang aku tunggangi berhenti tepat di depan lobi kantor. Apa yang kalian lakukan saat bertemu kembali dengan mantan? Kalau aku bakalan siapkan bom atom*eh enggak deng bercanda. Aku masih punya hati enggak kaya dia da Enggak punya hati bisanya nyakitin saja*ini bukan curhat tetapi fakta.

Aku langsung berjalan masuk begitu membayar. Untuk apa Ghean memanggil ku kembali? Bukannya banyak yang lebih baik dari ku? Atau mungkin mau ngajak balikan? Ya, kali mau balikan. Setelah dia menyakiti hati dengan begitu mudah. Ah, jangan harap.

Saat aku menghampiri bagian informasi. Beliau bilang kalau aku sudah ditunggu di ruang HRD Ghean Afifadnan. Aku masih tidak mengerti mau apa lagi laki-laki itu?

Aku masuk ke dalam ruangannya kala mendengar sahutan dari dalam.

"Selamat pagi," sapa ku. Aku berusaha bersikap biasa saja walau sebenarnya aku muak melihat wajahnya. Dia hanya tersenyum bodoh seperti yang pernah ia lakukan beberapa tahun lalu.

BACK TO YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang