Happy reading
*****Setelah kegiatan pemotretan selesai Revan dan Adit memutuskan untuk segera pulang.
"Ayo dek kita pulang sekarang" ajak Adit
"Bentar gua beberes dulu bang" jawab Revan yang sedang membereskan tasnya.
Lalu mereka bergegas menuju mobil.
_____
Adit mulai iseng Ketika melihat Revan yang sejak tadi sedang melamun menatap ke arah luar jendela mobil.
"Doo,,,,,rrrrr!!"
"Paan sih Lo bang, ganggu orang lagi santai aja" ucap Revan yang tidak selesai juga menatap luar jendela mobilnya.
"Mikir apa sih Lo dek? Dari tadi gua perhatiin kayak mikir beban berat, kenapa cerita lah" tanya Adit yang mulai khawatir dengan keadaan Revan yang tiba tiba berubah.
"No thing " jawab Revan singkat
"Ayolah cerita gak baik mendem masalah sendiri" ujar Adit kepada Revan yang kekeh tidak mau memberi tau Adit apa yang terjadi padanya.
Sesampainya dirumah Revan, Adit pun masih menanyakan hal yang sama kepada Revan apa yang sebenarnya terjadi pada diri Revan.
"Van, are you okay?" Tanya Adit kembali memastikan apakah dia memang baik baik saja.
"Yeah,,,, i'm really okay" Revan pun melambaikan tangan kepada Adit yang akan beranjak pulang.
"Huftt,,,,, hari yang melelahkan"
gumam Revan dengan nada letih dan segera menuju ke kamarnya.
Revan pun membuka pintu kamarnya dan langsung merebahkan badan pada ranjangnya. Revan berbaring dengan menatap langit-langit kamarnya. Seketika memori kepalanya mengingatkan kepada seseorang gadis yang bernama Afika."Emmmm,,, Afika?" Gumam Revan dalam hati.
Dia merasakan kenyamanan saat berada di dekat Fika, memori kepalanya tidak berhenti mengingat nama Fika seakan ada file yang tertata rapih pada otaknya, Revan pun menggunakan kelebihannya untuk mencari jawaban dari teka teki yang ada di vision batinnya dan itu membuat energinya terkuras habis.
Lama kelamaan pandangan Revan pun terkabur dan ia pun mulai terlelap tidur.
____
Pada malam itu Revan bermimpi seakan akan ia masuk dalam dimensi lain yang seakan akan Revan sedang berjalan di dalam terowongan yang gelap dan dalam, sampai pada akhirnya dia melihat satu titik cahaya yang sangat terang, dengan perlahan Revan pun mendekati cahaya itu yang semakin dekat semakin terang, dan dia melihat ada sosok wanita cantik mengenakan gaun panjang berwarna putih yang melambaikan tangan kepada Revan.
"Bahagiakan lah dia"
"Membahagiakan siapa maksutmu?" Tanya Revan pada wanita itu.
"Jagalah dia maka aku akan menjagamu juga" ucap wanita itu yang lama kelamaan menghilang dari hadapannya.
Sekarang waktu menunjukkan pukul 03.30.
Revan pun mencari tau apa yang dimaksud dengan wanita di dalam mimpinya itu tadi, ia pun menggunakan mata batinnya untuk menyelesaikan semua teka teki ini.
Revan mengeluarkan energi yang cukup banyak untuk menyelesaikan semua ini."Afika,,,,"
Nama itulah yang terucap dari mulut Revan.
_______
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend is Indigo
Ficção AdolescenteSeseorang indigo misterius, yang tidak percaya dengan yang namanya cinta sejati, kini dia telah menemukan seseorang yang dapat memberikan warna pada kehidupanya, dan yang dapat menerima segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dia.