Sepulang dari rumah Revan, Fika pun merasa sangat senang dia tidak menyangka waktu begitu cepat berputar, dulu Fika hanya sebatas fans dari Pradita Revan Hanira Putra hanya khayalan Fika saja menjadi kekasih sang idolanya, really Fika menjadi kekasih yang membuat hidup Revan menjadi penuh warna.
"Apakah ini yang dinamakan cinta?" Tanya Fika pada hatinya.
"Apakah ini yang dinamakan kebahagiaan?" Apakah karna cinta?"
Fika tak pernah menyangka bahwa dia bisa merasakan kebahagiaan seperti ini, dia pernah vaccum beberapa lama karena ia pernah merasakan sakit karena hati yang terluka, ketulusan yang Fika berikan tidak dihargai sama sekali akhirnya Fika pun memilih pergi hal ini yang membuat Fika trauma dan Fika sempat berpikir bahwa dia tak akan pernah bahagia.
"Aku harap aku akan selalu bahagia hari ini dan seterusnya bersama seseorang yang aku sayangi" harapan Fika dalam hati.
_________
Beberapa menit kemudian Fika mendengar suara ketukan, yang mengetuk pintu kamarnya.
"Mah,,,mamah,,,,udah Dateng yaa??" Ucap Fika.
Fika baru teringat bahwa mamanya baru akan datang tiga hari lagi.
Perlahan Fika mendekati asal suara itu lalu ia membuka pintu kamarnya, saat Fika menoleh ke arah tangga dia melihat sekilas ada seseorang anak kecil yang berlarian."Hello,,,,apa ada orang disitu?" Fika mencoba untuk positif thinking.
Seketika badan Fika merinding, lalu dengan segera ia menutup pintu kamarnya dan ia pun loncat ke tempat tidurnya.
Tak lama kemudian ia mendengar suara tawa anak kecil yang semakin lama semakin dekat.
"Siapa Lo, gue gak takut tunjukkin diri lo sekarang" ucap fika memberanikan diri.
Fika yang menoleh ke arah almari yang berada di salah satu sudut kamarnya, ia pun melihat sesosok anak kecil yang cantik yang berdiri di samping almari miliknya.
"Si,,,siapa Lo dan mau apa ke sini, pergi sana jangan ganggu gua!!" Seru Fika ketakutan.
"Aku yakin kamu mengenaliku"
"A,,, aku gak tau siapa kamu"
"Aku adalah arwah yang mendiami boneka uncle Revan yang tadi kamu beri nama" jawab hantu kecil itu.
Fika pun terdiam dan dia mengingat ingat boneka yang tadi siang dia beri nama.
"Marsya?"
"Yaaa,,,,aku Marsya, sekarang kau sudah mengingatku?"
"Mau apa kamu ke sini jangan ganggu aku" ucap Fika ketakutan.
"Maaf aku tidak bermaksud untuk menakutimu aku hanya ingin berterimakasih padamu, karna kau sudah memberimu nama"
"Iya sama sama, tapi kenapa aku bisa liat kamu?"
"Karna kamu yang beri aku nama jadi aku tunjukkin eksistensi aku ke kamu" jelas Marsya.
"Oooo,,,,,begitu"
"Aku mau tanya sesuatu sama kamu, apakah kamu mau menjadi temanku?"
"Temanmu,,tapi kenapa?"
"Karna uncle Revan kan kekasih mu, dan aku hanya ingin menjadi temanmu itu saja"
Fika pun terdiam saat mendengar hal itu.
"Gimana kamu mau jadi temen aku?"
"Emmmm,,,,"
"Kamu itu kelamaan mikir tinggal bilang iya aja susah bener" ucap Marsya menunggu jawaban dari Fika.
"Gimana yaaa" Fika Ragu dengan semua ini karena sebenarnya Fika itu orang yang penakut.
"Mau yaaa,,,yaaaa" paksa Marsya sambil memasang muka memelas.
"Iya deh aku mau jadi temen kamu"
"Asyik akhirnya aku punya aunty" jerit Marsya sambil lompat lompat di tempat tidur Fika
"Udah udah nanti tempat tidurku rusak lagi"
"Aunty aku ini kan hantu jadi tempat tidur aunty gak bakal rusak, tenang aja" jawab Marsya sambil menggeleng gelengan kepala.
Fika pun hanya terkekeh melihat tingkah lucu hantu kecil itu.
"Udah ah aku ngantuk mau tidur"
"Yahh,,, aku kan masih mau main sama aunty" keluh Marsya.
"Udah sana pulang nanti kamu dicariin Revan"
Marsya hanya terdiam, Fika pun yang sudah mulai kantuk akhirnya membaringkan badannya dan menarik selimut, dan ingin segera tertidur.
Marsya yang belum pergi dari sisi Fika pun mengganggu Fika yang akan tidur."Aunty bangun aunty" ucap Fika sambil menarik selimut milik Fika.
"Paan sih aku udah ngantuk nih sana pulang aja"
"Aku masih mau disini sama aunty"
"Kamu boleh disini tapi dengan satu syarat jangan ganggu aku aku mau tidur"
"Kalok aku ganggu kenapa" ucap Marsya
"Kalok kamu masih ganggu aku terus nanti aku aduin ke Revan lho"
"Ampun aunty jangan aduin aku ke uncle nanti dia bisa marah besar"
Ucap Marsya ketakutan."Ya udah makannya jangan jahil, diem di situ aja" ucap Fika sambil menguap
Beberapa saat kemudian Fika pun terlelap tidur dan ditemani oleh hantu kecil itu yang agak keras kepala sama seperti pemiliknya.
_______________________________________
Jangan lupa vote, coment and share!
Wajib ya🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
My boyfriend is Indigo
Fiksi RemajaSeseorang indigo misterius, yang tidak percaya dengan yang namanya cinta sejati, kini dia telah menemukan seseorang yang dapat memberikan warna pada kehidupanya, dan yang dapat menerima segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dia.