Topi Dasi ?

296 12 6
                                    

Bagian 1

Sepasang kaki yang mulai bergerak menuju sebuah kamar dengan pelan. Dilihatnya, remaja yang tidur di atas meja belajar membuatnya merasa iba. Tangan wanita itu pun mulai membuka jendela kecil yang membuat matahari membelai wajah gadis itu dengan sinarnya. "Sayang.... Bangun," hanya itu yang dapat diucapkannya. Kelopak mata sang gadis pun perlahan mekar. Alangkah terkejutnya dia.

"Aduh... Udah siang ?"mata gadis itu pun membulat.

"Kok aku ngak dibangunin sih. Kan jadi telat datang ke sekolahnya," gadis itu mengoceh-ngoceh tak habisnya sembari menuju kamar mandi.

" Bajunya tarok di atas kasur aja ya."

'Iya."

Selesai meyiapkan buku yang akan dibawa ke sekolah. Ia bergegas keluar kamar untuk sarapan bersama keluarga kecilnya. Yang mana di dalamnya hanya terdapat dia dan omanya.

"Pagi Oma."

"Pagi sayang, sarapan dulu !" pinta oma dengan menampilkan senyuman manisnya.

"Kayaknya ga deh Oma. Asa berangkat dulu ya! Takut telat," kata Asaika sambil memasang sepatu.

"Nanti kayak biasa ya, Oma," ucap Asaika dengan menciumi pundak tangan oma dan mengecup kedua pipi omanya. Shafira hanya tersenyum dan melambaikan tangannya pada Asaika.

Iya benar. Gadis ini bernama Asaika Agaisha yang kerap dipanggil Asa oleh omanya ini. Gadis yang hidup dalam kesederhanaan. Sekarang ia bersekolah di SMA Nusantara. Tepatnya ia sudah satu bulan sekolah di sana.

Helaan nafas panjang dari seorang Asaika pun terdengar. Dilihatnya gerbang masih belum tertutup. Ia pun melihat benda munggil di tangannya yang menunjukkan bahwa bel akan berbunyi sepuluh menit lagi. Ketika sampai di kelasnya , Asakika melihat teman-temannya sibuk membuat pr. Tapi tenang aja Asaika orangnya ngak kayak gitu kok.

"Mel lo lagi ngapain?" tanya Asaika yang sepertinya menyindir Melsa.

"Lagi buat pr. Lo udah bikin belom?" Melsa malah menanya balik.

"Udah lah, emangnya gue lo apa. Namanya aja pr,'PE-KER-JA-AN RU-MAH'," Asaika menekankan kata pada bagian terakirnya.

"Yee...Elah. Gue tau lo rajin gak sama kayak kita," ucap Melsa sambil sibuk menyalin pr temanya.

"Thanks ya.."

"Hmm..."

" Mel baris yuk. Udah bel tuh."

"Iya bentar. Dikit lagi kok," ujar Melsa. Asaika menunggu Melsa di depan pintu kelasnya.

"Yap. Siap juga akhirnya. Asa tunggu gue," teriak melsa dari dalam kelas.

" Hmm."

" Lo lama amat sih," ujar Asaika ketika melihat Melsa yang sudah berdiri di depannya.

" Ihh.. Bawel amat sih. Lo tuh udah kayak Mami gue tau gak. Btw.. rambut lo kok berantakan amat sih , lo habis ngapain," tanya Melsa sambil membenarkan rambut Asaika.

" Gue pikir tadi gue udah telat. Jadi gue lari-lari aja tadi," jelas Asaika.

"Lo mendingan ke toilet aja deh," saran Melsa pada Asaika.

" Ngak ahh. Lo ngk dengar tadi kalau bel udah bunyi. Itu pertanda kita akan upacara," tolak Asaika.

"Lo mau penampilan lo kayak gini? Nanti kalau doi liat gimana?" ujar Melsa.

" Sejak kapan gue punya doi?"

"Hmm, ngak tau."

"Lo temenin ya," ujar Asaika.

Afraid of Surprise [COMPLETED]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang