" Ini hati bukan semen tiga roda yang kuat, kokoh, dan tahan lama,"

49 6 0
                                    

Bagian 12

Asaika melanjutkan tidurnya setelah sholat subuh tadi. Semalam ia tidur udah larut malam. Maka nya ia lanjutin tidurnya. Tapi saat ini perut Asaika belum diisi. Rasanya ada yang mengetuk perutnya sambil mengucapkan salam ala perut. Asaika pun bangun dan turun ke bawah untuk menyantap sarapan yang telah disediakan oleh oma.

" Pagi Oma."

" Pagi sayang, kamu semalam pulang jam berapa?"

" Ohh, Asa pulang jam 10 Oma. Emang kenapa?" Asaika balik bertanya pada omanya.

" Ngak. Sama siapa?"

" Sammy juga Keano," jawab Asaika.

" Owwhh. Kalau gitu dilanjutin aja sarapannya ya. Oma mau ke dapur dulu," ujar oma.

" Iya." sebelum selesai menghabiskan sarapannya. Ponsel Asaika berbunyi. Ia pun menghampiri benda yang berbunyi tersebut.

" Iya ada apa?"

" Ngapain?"

" Ya udah sebelum ke café nanti gue samperiin lo."

" Oke. Bey.."Asaika memutuskan panggilan suaranya. Ia kembali melanjutkan sarapannya yang tertunda tadi akibat ada si penelpon.

Setelah menghabiskan sarapanya. Asaika bergegas menuju dapur. Dan mencuci piring sarapannya tadi dan langsung menghampiri oma untuk meminta izin pergi dulu. Oma pun yang tidak ingin melarang waktu libura Asaika mengizinkannya pergi.

" Nanti Asaika langsung pergi kerja aja ya Oma. Ngak balik lagi." Asaika lalu pergi menu kamarnya untuk bersiap-siap.

Sekarang Asaika sudah berdandan dengan rapi namun sederhana. Asaika kelihatan natural dengan hanya memakai bedak dan juga lipstick yang tidak terlalu menor dan tebal. Asaika berdiri menunggu angkot yang lewat sambil celegah-celongoh memperhatikan sekitarnya. Asaika berhasil menemukan angkot berwarna putih yang akan mengantarkannya kepada tempat tujuannya. Yaitu café dimana tempat ia bekerja.

Sesampainya di sana. Ia melihat kalau Melsa sudah sampai karena mobilnya udah terpakir.

" Hay.. rame hari ini,' ujar Asaika pada salah satu rekan kerjanya.

" Iya Asaika. Kayaknya ada yang boking tempat ini deh," pemberitahuan dari orang itu.

" Owwhh. Ya udah saya masuk dulu ya Mas," pamit Asaika.

" Iya silahkan." Asaika masuk dengan ekspresi tercengan. Café dihias begitu indah. Sepertinya café ini diboking emang untuk acara yang sangat special. Special? Emang martabak? Asaika melihat Melsa yang tengah berbincang di sudut café dengan seseorang. Sepertinya itu Igo. Asaika pun menghampirinya.

" Hay.. lo yang boking tempat ini?" tanya Asaika penasaran.

" Ohh, ngak. Asa, duduk."

" Makasih. Apa kabar lo," basa-basi Asaika pada Igo.

" Baik. lo sendiri gimana?"

" Allhamdulillah... baik."

" Mel lo minta gue ke sini mau ngapain? Pada hal. Jam kerja gue masih lama loh," ujar Asaika penasaran.

" Lo liat aja nanti," kata Melsa yang mengantung.

" Lo bilang aja sekarang," pinta Melsa. Melsa dan Igo izin pergi kepada Asaika. Sekarang Asaika duduk sendiri, tapi tak lama Sammy menghampiri Asaika.

" Hmm. Lo ngapain di sini?"

" Café gue juga. Ngak boleh ya?"

" Bo.. boleh. Gue mau ke toilet dulu," Asaika pergi meninggalkan Sammy tanpa mengindahkan perkataan Sammy yang memanggil namanya. Ternyata Melsa meminta Asaika untuk segera kembali ke meja yang tadi.

Afraid of Surprise [COMPLETED]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang