MANTUL

36 7 0
                                    

Bagian 9

Kemarin adalah hari yang melelahkan bagi Asaika. Karena dia duduk di atas mobil berjam-jam. Bukan hanya itu ia pun sampai di Jakarta sudah larut malam. Jadinya sekarang Asaika kesiangan untuk pergi ke sekolah.

" Apes banget gue pagi ini. Udah bangun kesiangan terus sekarang hari hujan." Sekarang Asaika masih menunggu angkot untuk pergi ke sekolah. Tak lama datang dua motor yang beriringan menghampiri tempat Asaika, sepertinya mereka pengin berteduh karena sekarang di Jakarta sedang diguyur hujan.

" Permisi Neng. Numpang teduh," ujar salah satu pria itu tapi tidak menampakkan wajahnya karena ditutup pakai helm.

" Ya silahkan," jawab Asaika. Asaika tidak memperhatikan wajah orang yang berada dibalik helm tersebut. Cowok yang memakai tas hitam berdiri di sebelah kanan Asaika. Dan yang satu lagi berdiri di sebelah kirinya Asaika. Ke dua cowok tersebut mulai mendekati Asaika. Asaika pun merasa risih dan dia berusaha menghindar.

" Apaan sih Mas?" ujar Asaika yang tak tahan lagi dengan tingkah mereka.

" Mau kemana Neng?" tanya seseorang dari mereka.

" Hmm, ngak liat saya pakai seragam sekolah. Kalau punya mata jangan ditutup dengan helm dong," jawab Asaika dengan jutek.

" Jutek amat sih Neng. Nanti tambah cantik lo," gombalan dari pria itu. Tiba-tiba kedua cowok itu membuka helmnya. Saat itu, sayangnya Asaika sudah ke buru naik angkot.

" Lo kok pergi sih?" kedua pria itu memasang kembali helm nya dan segera melajukan motornya mengikuti angkot yang di tumpangi Asaika. Ternyata para cowok itulah yang sampai duluan.

" Ooohh, jadi kalian," ujar Asaika ketika turun dari angkot.

" Kok lo pergi sih? tanya Keano pada Asaika.

" Lo ngak liat sekarang jam berapa? Kita udah telat lima menit. Kalau gue masih berdiri di sana sambil melihat acting kalian gue bisa ngak masuk sekolah hari ini," jelas Asaika.

" Lo ngak takut tadi?" tanya Keano.

" Gue rasa orang yang ngak punya otak yang berani nyakitin cewek," tukas Asaika sambil melirik Sammy.

" Maksud lo apaan ngomong kayak gitu? Kapan gue nyakitin lo?" ujar Sammy.

" Baru satu hari gue tinggal lo udah amnesia aja," sindir Asaika.

" Mau lo apaan sih?" tanya Sammy.

" Oohh lo tanya mau gue apa? Hah? Lo ngak bakalan sanggup."

" Lo jangan ngeremehin gue. Mau lo apaan?" tanya Sammy. Asaika masih terdian memikirkannya.

" Hah? Lo mau gue terima lagi di café gue. Oke gue terima. Lo mau apa?" tanya Sammy lagi.

" Gue mau lo minta maaf sama gue."

" Iya, gue..."

" Ettss.. Ngak di sini juga kali," potong Asaika.

" Terus lo maunya dimana?" tanya Sammy.

" Gue mau lo lakuinnya di kantin pas jam istirahat nanti. Itu sih kalau lo berani, kalau ngak berani ya...."

" Gue berani kok. Apa yang ngak sih buat lo," ujar Sammy yang mengalihkan pandangannya dari Asaika.

" Lo ngomong apaan barusan?"

" Siapa takut."

" Oke gue butuh pembuktian lo," balas Asaika.

" Udah.. udah. Bu Sofi datang tuh," tunjuk Keano.

" Hmm. Kalian telat lima menit. Jadi pilihan kalian ada dua. Kalian pulang aja terus keterangan kalian alfa atau kalian boleh masuk tai harus nyelesain hukuman yang Ibu kasih," pemberitahuan dari bu Sofi.

Afraid of Surprise [COMPLETED]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang