29

948 160 22
                                    

"Sayang, kamu rawat Taeyong baik-baik ya. Mama percayakan putra Mama satu-satunya hanya padamu."

"Tenang saja, Ma. Sohyun akan rawat Taeyong dengan baik. Mama pergi saja.."

Sudah semingguan lebih Taeyong dirawat inap di rumah sakit. Hari ini, ia pulang ke rumah.

Sebagai tunangan dari Lee Taeyong, Sohyun berperan penuh dalam menjaga kesehatan pria itu. Mama Taeyong mempercayakan putranya untuk berada pada pengawasan Sohyun sebab beliau memiliki kepentingan mendesak. Nenek Taeyong, alias Ibu dari Mama Taeyong mendadak sakit parah sebab kabar penyerangan cucunya sampai ke kampung halaman.

Tidak sendirian, Mama Taeyong pergi ditemani oleh suaminya. Akhirnya, Tuan Lee memerintahkan banyak bodyguard untuk menjaga keamanan rumahnya guna menghindari kemungkinan serangan-serangan lanjutan terjadi.

Taeyong duduk di atas kursi roda, mamanya baru saja berangkat ke Yeosu. Karena luka jahitnya masih belum kering, Taeyong pun tak boleh banyak bergerak. Alhasil, Sohyun lah yang mempersiapkan segalanya untuk tunangan pura-puranya itu. Makanan, minuman, obat, penggantian perban, air untuk mandi, semuanya Sohyun yang mengurusi.

"Taeyong, kau tunggu disini. Aku akan meminta pelayan menyiapkan air hangat untukmu mandi."

Pria itu mengangguk. Dan Sohyun segera memanggil pelayan untuk melakukan apa yang ada dalam daftar aktivitas Taeyong.

"Kau, tolong siapkan air hangat untuk Tuan Muda Lee."

"Kau, siapkan makanannya. Ingat, jangan yang terlalu pedas dan pastikan makanan itu mudah untuk dicerna sebab Tuan baru saja sembuh dari lukanya."

"Kau, ambilkan kotak P3K dan juga air hangat serta handuk."

"Oh ya! Pelayan, sambil menyiapkan makanan, jangan lupa obatnya juga disiapkan!"

Taeyong tergelitik, sejak kapan gadis Kim sangat perhatian padanya? Apakah ini akibat rasa bersalah ataukah murni dari dalam diri gadis itu? Ya, seandainya saja Sohyun melakukannya setulus hati tanpa embel-embel penyesalan atas sebuah kesalahan semu.

..........................

Sohyun mengambil handuk yang dipegang Taeyong. Ia membantu pria itu mengeringkan rambutnya yang basah di depan cermin di dalam kamarnya.

"Kau mandi dengan baik, Taeyong."

Ucap Sohyun agak mengejek.

"Iya.. untung aku bisa mandi dengan tanganku. Kalau tidak, kau yang akan malu sendiri melihatku telanjang di kamar mandi!"

Buk.

Tangan Sohyun menoyor kepala Taeyong. Ah, pria itu benar-benar sulit dipercaya! Ia sakit saja masih sama menyebalkannya! Faktanya memang benar, kalau saja Taeyong tak bisa bergerak lebih jauh mungkin Sohyun terpaksa harus memandikannya seperti bayi.

"Terima kasih.. ya."

"Tidak. Tolong jangan berterima kasih, apa kau sengaja membuatku semakin merasa bersalah?"

Sohyun tuntas mengeringkan rambut Lee Taeyong. Sekarang dirinya mengambil sisir dan merapikan rambut pria itu.

"Apa yang kau lakukan?"

"Menyisir rambutmu. Apalagi?"

"Bukan! Maksudku.. model rambut apaan ini? Menjijikkan sekali! Tolong poniku jangan dibelah dua!!"

Manly Mate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang