41

941 148 49
                                    


"Apa yang terjadi?"

Sohyun mengusap wajahnya yang berlumur air mata. Rasa bersalah terus menghantamnya, apalagi dokter belum keluar juga dari ruangan yang menangani Taeyong. Penampilannya sudah berantakan, tak serapi sebelumnya. Jaehyun yang mengamati Sohyun saja merasa prihatin.

Sohyun sangat khawatir, dia tak pernah sekhawatir ini padaku.

Pikirnya.

"Sohyun... Kau tidak salah. Dia hanya berusaha menyelamatkanmu."

"Ya! Aku salah! Dia terluka karena menyelamatkanku, Jae!"

Jaehyun duduk merapat. Merangkul Sohyun dan membawanya ke dalam pelukan. Sudah lama sekali dada lelaki itu tak tersentuh oleh Sohyun, tak lagi menjadi sandaran utamanya. Namun ia bangga, hari ini Sohyun menangis dalam pelukannya. Setidaknya Sohyun memberikan air mata terakhir di kain bajunya.

"Kak... Aku akan pulang dulu. Aku harus memastikan sesuatu."

Yuqi berdiri dari lamunannya, kemudian meminta izin pada Sohyun untuk pulang. Ada suatu kejanggalan yang gadis muda itu rasakan. Ia sama sekali tak menaruh racun, lalu siapa??

"Baiklah, Yuqi. Hati-hati di jalan."

............................

Kurang lebih tiga jam Sohyun menunggu Taeyong sadar. Keadaannya sangat menyedihkan. Ini kedua kalinya Taeyong terluka karena melindungi Sohyun. Gadis itu tak habis pikir, sebesar itu kah Taeyong menyukainya?

Sohyun, ada yang berubah darimu semenjak kau bersamanya.

Apa maksudmu, Jae? Aku tetaplah Sohyun yang mencintaimu.

Sohyun, aku mencintaimu lebih besar dari apapun. Aku tau perubahanmu yang sekecil apapun. Kau berubah. Sangat berubah.

Jae, ck. Aku tidak mau membahas ini. Yang aku tau, hanya kau laki-laki dalam hidupku.

Lihat mataku, Sohyun! Tanyakan pada hatimu, siapa Taeyong bagimu?

Dia sahabat. Cuma sahabat. Musuh yang menjadi sahabat.

Lalu, siapa kau bagi Taeyong? Aku melihat cinta di matanya.

Taeyong? Tentu saja dia menganggapku sahabatnya. Cinta untuk sahabat, apa itu salah?

Kau tidak menjawabnya dengan benar, Sohyun. Kalau begitu, mari kita buktikan.

Membuktikan? Apa yang perlu dibuktikan?

Bahwa Taeyong begitu menaruh hati padamu. Dan kau pun juga.

Begitulah ide konyol mereka. Sohyun mengikuti rencana Jaehyun untuk membuktikan bahwa Taeyong mencintainya selama ini. Dengan terus terang, sebenarnya Sohyun pun penasaran. Sebab ia juga merasakan kalau perilaku Taeyong padanya semakin hari semakin lembut. Dan itu lah awal mula kenapa Jaehyun melamar Sohyun tepat di depan Taeyong, untuk mengetahui apakah lelaki itu cemburu padanya atau tidak.

Baiklah, sekarang Sohyun mengakui pernyataan Jaehyun benar! Lalu mengapa Taeyong tidak mengatakannya saja? Ia hanya mau mendengar ungkapan perasaan laki-laki itu dari mulutnya sendiri!

Sekarang, pria itu sekarat. Lagi-lagi..

Apa yang bisa Sohyun perbuat untuk menolongnya?

Manly Mate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang