-Happy Reading-
______________________________________'Pergi jika kamu bosan,
Kembali jika kamu rindu'🔹🔷🔹
Nathan dan Arunika baru saja menginjakkan kaki di gerbang sekolah. Tatapan para siswa kepada mereka terlihat begitu aneh, tidak seperti biasanya. Tatapan para siswa itu seperti mengartikan rasa kejijikan.
Namun, keduanya memilih untuk mengacuhkan meraka. Lantas keduanya tiba di koridor sekolah dan melihat beberapa kerumunan siswa yang tengah melihat ke papan informasi sekolah.
"Minggir dong guys, gue mau lihat juga infonya!" Arunika berusaha menerobos kerumunan para siswa. Hal itu membuat para siswa mempersilakan Arunika.
Dan.
Alangkah terkejutnya Arunika ketika melihat sebuah poster. Ya, poster dirinya dan Nathan yang tengah berpelukan. Ia merasa begitu hina dan malu. Hal itu membuatnya menangis.
Lantas semua siswa melemparinya dengan kertas yang sudah diremukkan. Bahkan disertai dengan sorakan mencemeeh.
Nathan yang melihat hal itu langsung menyudahi aksi bullying meraka. Dan mengoyakkan poster itu.
Semuanya terdiam kaku melihat amarah Jonathan. Tak ada satupun yang berani membuka mulutnya. Mereka tak mau jadi korban amukkan Jonathan. Bisa berabe urusannya.
"SIAPA YANG BERANI NEMPELIN POSTER INI?!" Tanya Nathan dengan amarah yang sudah memuncak.
Tak ada satupun yang berani menjawab. Bahkan menatap Nathan pun meraka tak berani.
Arunika terus terisak. Baru kali ini ia merasa harga dirinya sangat rendah. Bahkan kedua kakinya pun sudah terkulai lemas tak sanggup menopang badannya.
"KALO DIANTARA KALIAN NGGAK ADA YANG MAU NGAKU, GUE AKAN CARI TAU SENDIRI, DAN INGAT GUE AKAN HABISI ORANGNYA!" Setiap kata yang diucapkan Nathan begitu penuh dengan penekanan.
Seseorang yang tengah menyaksikan hal itu dari kejauhan merasa nyalinya menciut karna mendengar ancaman yang baru saja dilontarkan Nathan. Dan ia pergi, ia tak mau keberadaannya diketahui oleh Nathan.
Nathan membawa Arunika menjauh dari tempat itu. Ia tak tega melihat Arunika yang terus menerus menangis.
🔹🔷🔹
"Well. Rencana pertama udah berjalan dengan lancar," Monolog seorang gadis dengan seulas senyuman yang sulit diartikan.
Pandangannya penuh kebencian ketika menatap foto Arunika. Bahkan, tepat di wajah Arunika ia memberikan tanda silang berwarna merah. Itu artinya?
Lamunan gadis itu berhenti ketika mendengar suara handphone nya. Lantas ia mengambilnya dari atas ranjang miliknya. Ia melihat nama seseorang yang terpampang di layar handphone nya, lalu mengklik tombol hijau, dan ia mendekatkan benda pipih itu ke telinganya.
"Hallo," Sapa gadis itu.
"Hallo, gue mau ngajak lo jadi partner buat ngancurin Arunika dan Nathan," Jawab lawan bicara gadis itu to the point.
"Emang lo yakin?" Tanya gadis itu mengintimidasi.
"Gue yakin banget setelah lihat kerja lo hari ini, gimana mau nggak?"
"Well. Gue terima tawaran lo. Dan gue harap lo gak ngecewain gue."
"Ok. Gue jamin lo gak bakalan kecewa. Karna kita sama-sama mempunyai satu tujuan," Seseorang disebrang sana tersenyum dengan misterius. Tampaknya ia begitu serius dengan perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNIKA
Teen FictionArunika Joyce seorang gadis yang tidak menyukai senja. Baginya senja hanyalah akhir dari kisah cintanya. Jonathan Bagaskara seorang cowok yang sangat menyukai fajar. Baginya fajar menjadi saksi awal kisah cintanya. Lantas bagaimanakah kisah cinta k...