[1]

1.1K 154 16
                                    

"Aone sialan! Tau aja aku lagi libur, malah disuruh jemput anaknya!", gerutu seorang pria berusia 26 menendang kerikil di trotoar yang ia lalui.

Pria berambut coklat dengan warna netra senada melangkahkan kaki jenjangnya ke arah sebuah taman kanak-kanak. Dimintai tolong untuk menjemput anak sahabat karibnya semasa SMA. Sedangkan sahabatnya yang ia panggil Aone masih sibuk berkencan dengan istri tercinta.

Terkadang, pria itu merasa iri akan sahabatnya yang sudah menemukan seorang istri. Ia juga merutuki kenapa dirinya yang tampan dan mapan ini masih jomblo diusianya yang seperempat abad lebih satu tahun.

Pria jangkung dengan tinggi badan 189 cm sampai di tempat tujuan. Banyak orang tua siswa yang langsung menatap pria yang baru pertama kali ke taman kanak-kanak tersebut.

Bapak-bapak membatin, 'aku jadi inget waktu aku muda dulu.'

Ibu-ibu berbisik, 'eh siapa tuh? Ada papah muda cuy. Ayo deketin anaknya!'

Pria itu sih cuek. Toh perlakuan ibu-ibu dan bapak-bapak disekitarnya bukan hal asing baginya.

Suara bel pulang berbunyi. Satu persatu anak mulai berhamburan keluar menuju orang tua masing-masing.

"Paman Kuchi!!!", seru seorang anak berusia 5 tahun memeluk kaki pria tersebut. Anak laki-laki yang perawakannya mirip sekali dengan ayahnya itu menatap pria yang dipanggil Kuchi dengan mata lebarnya.

"Bagaimana sekolahmu hari ini?", tanya pria itu mengacak rambut putih si anak.

"Seru! Aku punya temen baru loh! Dua!!", jawab si anak antusias membentuk tanda peace dengan tangan mungilnya.

"Baguslah, setidaknya kamu gak kaku kayak ayahmu", balas pria itu menggendong anak tadi. Sebelum pria itu melangkah lebih jauh, si anak berambut putih yang untungnya punya alis tersebut berseru, "Paman Kuchi! Itu mereka!"

Si anak menunjuk ke arah sepasang anak kecil sedang menunggu di dekat gerbang. Kuchi mengalihkan netra coklatnya menuju ke arah yang dimaksud. Kedua alisnya menaut heran. Merasa ada sesuatu yang familiar ketika melihat sepasang anak kecil tersebut. Apakah pernah bertemu? Kenapa ada sesuatu yang tidak asing?

Penasaran, pria itu berniat menghampiri kedua anak tersebut. Ketika kaki jenjangnya hendak mendekat, kedua anak itu berjalan keluar. Pria itu lantas berlari kecil menyusul mereka. Sayangnya, ketika sampai di luar gerbang, kedua anak itu sudah hilang dari pandangan.

"Paman! Paman kenapa sih? Tau-tau bengong gitu? Pake lari-lari pula!", teriakan cempreng si anak membuyarkan lamunan Kuchi.

"Nggak papa kok. Yok pulang", jawab Kuchi singkat.

"Paman yang aneh", cerocos si anak melihat kelakuan teman ayahnya yang satu ini.

Selama perjalanan, pria itu tak henti-hentinya memikirkan kedua anak tadi. Sesuatu tentang kedua anak tersebut sangat mengganggu pikirannya. Seperti ada sesuatu yang menarik perhatiannya...


...tapi apa?

--------------------------

TBC

Chubby Series #1 || Kali KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang