"Jika wangimu saja bisa
Memindahkan duniaku"Demikian (Name), pertama kali bertemu Futakuchi dengan cara yang sangat klise. Bertabrakan di koridor kampus. Di tengah ceceran kertas-kertas maket praktikum, aroma parfum itu menyelinap nakal. Memintal benang merah di antara keduanya.
"Jika senyummu saja bisa
Mencuri detak jantungku"Demikian Futakuchi, pertama kali menaruh atensi pada (Name) saat KKN. Senyum sumringah tak pernah pudar. Sabar dan telaten dikala mengerjakan program kerja. Jantungnya berdegup kencang, membuat sesak di dada.
"Cukup sekali saja aku pernah merasa
Betapa menyiksa kehilanganmu"Demikian mereka, manusia biasa yang tergoda bujuk rayu setan. Hendak menolong Futakuchi, malah jadi (Name) yang perlu ditolong. Nafsu bawah sadar mengalahkan akal sehat. Membuat salah satu harus menyerah.
Katakan padaku Tuhan, apakah kau sedang menghukumku?
Demikian mereka, sama-sama ditelan ego sendiri, sama-sama di jalan sendiri. Satu menanggung beban, satu menggapai angan. Entahlah, harus seberapa jauh takdir memainkan mereka.
Apakah semua ini adalah harga yang harus ku bayar atas semua kesalahanku?
Demikian mereka, dipersilangkan pada persimpangan yang sama. Mempertemukan dua cerita berbeda pada satu alur yang sama. Yang satu berusaha pisah jalan, yang satu berusaha sambung jalan.
Tidak! Ini kesempatan dari Tuhan. Aku harus menebus kesalahanku!
"Kau tak terganti kau yang slalu kunanti
Takkan kulepas lagi"Demikian kami, sepasang insan terpaut yang kembali dibaut. Bebas dari ego masing-masing. Ikhlas dan mengikhlaskan. Pada akhirnya, menautkan apa yang seharusnya kami rajut.
"Satukan hati, tanpa peduli
Kedua kali kita bersama lagi"Demikian aku, dan Kenji tentu saja. Jalan cerita kami penuh drama. Memang, lucu tiap kali mengingatnya. Aku bahkan bingung bagaimana menceritakan kisah kami kepada si kembar nanti. Yang jelas, aku tak kan bingung lagi menggambar masa depan.
Karena masa depan itu sudah ada di sini, bersama kami. Membuat kami menjadi...
...lengkap, utuh...
...dan sempurna.
"Pegang tanganku bersama jatuh cinta
Kali kedua pada yang sama"Demikian aku, dan istri gembul kesayanganku.
Iya, istriku. Yang berhasil kuikat dengan cincin berlian di jari manisnya yang tembam itu.
Usahaku mendapat restu memang tak mudah. Bukan berarti aku mundur dan angkat tangan. Mereka lah masa depanku. Nomor satu di skala prioritasku. Yang harus diperjuangkan sampai titik darah penghabisan.
Aku bahagia bisa dipertemukan kembali dengannya.
Sejujurnya, aku tidak benar-benar khilaf waktu itu. Tubuhku memiliki kadar toleransi alkohol yang cukup tinggi, sehingga aku tidak mudah mabuk. Aku pura-pura mabuk dan sengaja melakukan "itu" padanya karena aku cemburu. Aku gak mau (Name) jatuh hati dan dimiliki orang lain.
B*ngsat memang aku. Tapi aku terlanjur sebucin itu sama (Name).
Esok harinya, dia sudah tidak ada disisiku. Esoknya lagi demikian, begitu pula seterusnya. Aku stres. Aku terus berdoa supaya Tuhan mengampuniku dan mempertemukanku lagi dengannya.
Dan Puji Tuhan, aku yang berlumur dosa ini masih diberi ampunan dan mukjizat untuk menebus dosa-dosaku.
Singkat cerita, sampai lah kami di sini. Di titik akhir pencarian kami. Bersama keluarga kecilku. Bersama malaikat-malaikat kesayanganku. Bersama (Name), wanita gembul favoritku dan belahan jiwaku...
...untuk kali kedua.
"...pada yang sama
Sama Indahnya"----------------------------------
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
Chubby Series #1 || Kali Kedua
Fiksi Penggemar| Futakuchi Kenji x Chubby Reader | Jika wangimu saja bisa Memindahkan duniaku Maka cintamu pasti bisa Mengubah jalan hidupku Jika senyummu saja bisa Mencuri detak jantungku Maka pelukanmu yang bisa Menyapu seluruh hatiku Cukup sekali saja aku perna...