"Hari ini adalah awal sesuatu yang baik. Namun juga awal sesuatu yang buruk."
-Rain-
***
Sepulang sekolah, aku benar - benar langsung pulang. Aku tidak menjaga piket. Aku meneyerahkan tugasku pada Putri. Alasannya aku ada acara mendadak bersama orang tua. Padahal sebenarnya, aku tak ingin menjaga piket karena pasti nanti aku akan lebih lama bertemu dengan Cakra.
Cakra memang tidak piket hari ini. Tapi, Deksa piket hari ini dan pastinya Cakra akan menunggu temannya itu sampai selesai dan pulang bareng. Soalnya rumah mereka searah.
Karena pulang duluan, sampai rumah aku malah baru ingat kalau ada kerja kelompok Penjaskes buat senam irama. Masalahnya, aku belum dapat kabar kerja kelompok dimana.
Buka HP, teman - teman sekelompokku belum ada yang on. Akhirnya aku makan siang, mandi untuk siap - siap, dan buka HP lagi.
Aku membuka Whatsapp.
Penjas💪
Dinda:
Heh, kerkel dmnCacak:
Rain plg dulu huuRain:
Maap. Mau ke rmh Rain?Dita:
AyokCacak:
Rmh Rain? Shre locationDinda:
^2Zahra:
^3Zakiyyah:
^4Rain:
Location. Tap here.Cacak:
Oke👌Rain:
Plg lama set 3. Rain tgg di dpn.Dinda:
Tapi Dinda mau tambahan dulu ya.Dita:
Ya, Din.Bunda masih kerja, pulang nanti jam lima sorean. Papa ke Pekalongan. Kedua adikku pasti sedang main.
Oh iya, apa di awal aku menceritakan aku memiliki adik?
Aku mempunyai dua adik. Yang satu perempuan dan satunya laki - laki. Yang pertama namanya Jihan dan yang terakhir namanya Kevin. Sekarang ini pasti mereka tengah main di lapangan.
Demi apapun aku jadi malas sekali untuk kerja kelompok. Padahal tugasnya baru diberikan tadi, tapi biar latihannya enggak dadakan, akhirnya ya latihan sekarang.
Aku merebahkan badan di atas tempat tidur. Mataku memejam, menghirup dalam - dalam bau kamarku. Tiba - tiba bayangan tadi aku menembak Cakra malah datang. Aku membuka mata dan langsung terduduk.
"Astaghfirullah." Aku menepuk pipiku berkali - kali.
Jariku tergerak men-scroll anggota grup kelasku.
DYNAMITE 🙋
30 AnggotaAnda
Sibuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember
Teen FictionKisah hujan dan kehilangan - kehilangannya. Termasuk kehilangan kenangannya.