Star in My Life

731 140 10
                                    



"Kau tak marah padaku?" Jaehyun berkata saat mereka sudah berada didepan mobil. Taeyong telah menyapa dirinya tetapi ada sesuatu yang membuat terasa jauh.

Mengangguk sebentar bahkan memberikan senyuman kecil. "Memang aku marah kenapa?"

Menggoyangkan kepalanya dengan konstan, ditanggapi dengan langkah kaki kecil Taeyong memasuki bus.

"Tidak marah katanya."

Menghela napas, tak bisa berbuat apapun, hanya memilih untuk mengikuti Taeyong dari belakang. Hanya diam duduk disebelahnya dalam diam.

***

Memberikan sebuah dorongan keras pada lengan Jaehyun, Siwon tak main-main menggunakan kekuatan pada sikutnya, sangat kuat hingga suara teriakkan itu terdengar.

"Hyungggg." Bangkit dari tidurnya di sofa ruang tamu, Siwon yang berada dibawah sofa memandang Jaehyun dengan pandangan tajam.

"Bisa kau diam. Aku sedang mengerjakan pekerjaan kantor."

Jaehyun menggertakkan giginya kesal, kini dia sedang bingung tetapi hyungnya ini sangat tidak mengerti.

"Pria kasmaran sepertimu pasti sedang memiliki masalah dengan cinta-."

"Aku sedang punya masalah dengan Taeyong bukan dengan-."

"That's my point. Taeyong adalah-."

Jaehyun berdiri bahkan berteriak, "Sudahlah, percuma bicara dengan hyung." Melangkah dengan cepat, menaiki satu kaki tangga.

"Bawa dia melihat bintang diatas, bawa tenda dan makanan kecil." Kakinya berhenti, senyum itu terukir.

"Terima kasih PADAKU DENGAN PIZZA." Serunya ketika suara langkah kaki itu terdengar dengan cepat. Siwon berharap dia mendengar suaranya. "Ah, semoga saja dia mendengarnya, kalau tidak, ah, PIZZAKUUU."

***

"Mau kemana?" Matanya terpejam dan dia tak tahu karena Jaehyun menutup matanya dengan sapu tangan, semoga Jaehyun sudah mencucinya dengan benar. "Jaehyun? Kau masih disana kan?"

"Masih, tenang saja."

Dorongan tubuhnya diterima, lalu berhenti di satu titik yang tidak diketahui. Dia merasakan sapu tangan dilepas, matanya bergerak perlahan, mereka ada rootop rumah Jaehyun, lalu apa istimewa- berbalik dan matanya terbuka lebar. Ada tenda dan teleskop serta snack.

"Apa ini?" Bingung, Taeyong mendongak, meminta penjelasan.

"Melihat bintang." Suaranya terdengar polos, bahkan pipinya kini menampakan lubang yang sangat jelas

Senyum dipaksakan terbit, tangannya terangkat, mengelus lengan Jaehyun. "Sedang mendung, kita tak bisa melihat bintang kalau begini. Mending aku tidur saja. Goodnight." Dia melambaikan tangan, memilih masuk ke dalam tenda.

Kakinya berhenti bahkan kepala itu kembali menoleh menatap Jaehyun. "Kenapa kau masuk juga?"

Menghela napas. "Tentu saja ingin tidur."

"KAU BISA TIDUR DIKAMARMU. KAMARMU TEPAT DIBAWAH KITA."

"Jangan berteriak, Lee. Lagipula, jika sudah jam segini, Siwon hyung sudah pasti mengunci pintu. Jadi tak mungkin kita bisa keluar." Tanpa peduli, Jaehyun masuk kedalam tenda, menelentangkan tubuhnya tak aba. "Kalau kau mau tidur diluar tidur saja. Disini hangat."

Menggeram, Taeyong mendorong kaki Jaehyun ketika masuk. "Minggir berisik aku juga mau tidur." Berbalik dengan cepat membelakangi Jaehyun.

"Good night, Lee Taeyong." Hanya geraman yang didapat, dan senyum sudah berhasil tercipta. Tak apa, yang penting bintang paling terang dihidupku telah kembali, lalu menutup matanya.

***

"Mereka manis sekali ya, hyung."

Mengangguk, "Cepatlah, nanti mereka bangun."

"Sabar hyung. Kita harus mengambil foto yang banyak biar bisa kita jadikan photobook." Siwon menyimpan kamera setelahnya dan mengintruksikan Yunho untuk pergi.

***

sekali lagi maaf karena keterlambatannya, aku sedang tidak mood karena masalah war fandom. terima kasih udah mau nungguin, semoga mood ku menghype JaeYong naik lagi uwu

Will We Stay Like This?Where stories live. Discover now